Artikel
ini adalah kiriman dari teman kang Eko yg ada di Jakarta sana. Namanya
bang Riko, Alhamdulillah bang Riko mau menyumbangkan ilmunya di blog
kang Eko ini. Kali ini yg akan dibahas bang Riko adalah tentang cara
servis kipas angin yang tidak mau muter. Berikut ulasan dari bang Riko….
Setelah
mendapatkan servisan kipas angin minggu lalu, bang Riko mencoba berbagi
ilmu diblognya kang Eko ini. Jika anda menjumpai kipas angin yang ngga
bisa muter dan bahkan hanya berdengung / bergetar saja. Ngga usah buru2
membuangnya. Karena masih mungkin bisa anda perbaiki sendiri.
Sebenarnya kerusakan ini timbul dikarenakan oleh laher/bearing yang
sudah aus. Sehingga mengakibatkan as kipas menyentuh liner kern.
Cara Service Kipas Angin yang Tidak Berputar dan Berdengung :1.
Bongkar kerangka kipas angin beserta baling balingnya. Serta buka baut
yang mengikat kerangka gulungan/spul kipasangin secara perlahan dan
hati2 jangan sampai kabel penghubung dengan gulungan terputus, karena
akibatnya bisa fatal bila anda tidak bisa menemukan / menyambung kembali
kabel yang putus.
2. Lepaskan bearing dari rumahnya, dan coba perhatikan apakah benar
telah terjadi ke-ausan pada liner bearing tersebut jika benar, berarti
bearing harus diganti. bearing ini banyak dijumpai di pasaran dan
harganya pun relatif murah.
3.
Setelah bearing diganti, sebelum kita menutup kembali (merakit kipas)
tidak ada salahnya jika kita bersihkan semua kotoran yang menempel,
caranya dengan menggunakan tiner atau bensin tapi jangan lupa sebelum
dirakit harus kering dari bensin atau tiner. Yang paling utama adalah
Bersihkan as kipas angin dengan kain yang bersih, kemudian berikan
sedikit baby oil atau paslin (jangan terlalu banyak dan hanya asnya
saja) yang terpenting permukaan as yang berhubungan langsung dengan
laher/bearing terlumasi.
4. Setelah semuanya bersih dan dirangkai, kipas siap di coba.. hasilnya huftttttttt dingin bos..
Selamat mencoba semoga berhasil ya..
Rabu, 19 Maret 2014
Cara Service DVD Player yang Sering No Disc / Macet
Kali ini Kang Eko akan membahas tentang Cara Service DVD Player yang
Sering No Disc atau macet tidak bisa membaca VCD / DVD. Tulisan ini
didasari dengan beberapa pertanyaan yang sering sekali Kang Eko dengar
maupun baca di forum ataupun blog. Berikut ini beberapa pertanyaannya :
- DVD Player bisa memutar lagu via Flashdisk, tetapi untuk memutar VCD/DVD tidak bisa dan seringnya muncul tulisan NO DISC, walaupun kadang-kadang bisa. Yang rusak apanya ya?
- DVD Player saya, pada waktu awal memutar VCD/DVD bisa, tapi setelah 1/2 jam macet dan muncul tulisan NO DISC. DVD Player saya diamkan agak lama, trus saya coba lagi untuk memutar VCD bisa lagi tapi hanya bertahan 15 menit. Apanya ya ?
Penyebab masalah DVD Player yang Sering No Disc / Macet :
- Kemungkinan 1 : Motor pemutar Disk rusak karena AS nya berkarat.
- Kemungkinan 2 : Optiknya Rusak.
- Kemungkinan 3 : Boardnya rusak di IC nya. Ini adalah kemungkinan terparah.
Langkah Cara Service DVD Player yang Sering No Disc / Macet :
Kemungkinan 1 :
Cek DVD Player Anda mulai dari yaitu motor pemutar disknya. Jika
anda punya motor penggantinya, coba langsung ganti saja motornya. Harga
Motor = 8-15 ribu. Tapi kalau anda tidak punya stok motor pengganti,
Anda bisa mencoba trik berikut ini untuk memperbaiki motor pemutar disk
yang rusak :
- Bisa juga mengatasi motor yang membuat NO DISC dengan menyemprotnya dengan cairan contact cleaner atau bisa juga dengan WD40 di bagian AS motor nya.
- Jika Cara no 1 tidak berhasil coba cara 3 – 6 berikut ini.
- Lepas 2 kabel tegangan motor pemutar disknya. Motor ini bekerja pada tegangan 5 volt DC.
- Hubungkan motor ini dengan tegangan 12 volt DC selama 1/2 – 1 menit. Ulangi sampai 3 kali, jika perlu balik + dan – nya agar motor berputar ke arah yang berlawanan.
- Trik di atas adalah untuk membersihkan karat di AS motornya. Tegangan diberikan lebih besar agar putaran lebih kencang dan mampu menghilangkan kotoran atau karat di AS motor.
- Cara ini 90% bisa mengatasi permasalahan motor pemutar disk anda yang rusak / macet yang mengakibatkan sering NO DISC.
Jika setelah motor diganti, DVD Player tetap NO DISC, coba ganti OPTIK nya. Harga Optik kisaran 80 ribu.
Kemungkinan 3 :
Jika setelah ganti motor dan Optik, DVD Player tetap NO DISC,
kemungkinan terakhir adalah boardnya yang rusak di IC ataupun komponen
lainnya (transistor atau elco)Demikian Cara Service DVD Player yang Sering No Disc / Macet.
Semoga bermanfaat !
Cara Service Lampu Hemat Energi
Persiapan Alat Service Lampu Hemat Energi :
- Obeng Minus : untuk mencongkel casing lampu
- Solder.
- Timah / tenol
- Multitester / AVO Meter
- Kabel secukupnya.
Cara Service Lampu Hemat Energi :
- Buka Casing Lampu Hemat Energi dengan mencongkelnya menggunakan obeng.
- Lepas Neon dari rangkaiannya, kemudian test neon dengan menggunakan Multitester. Ada dua kutub pada neon, ukur masing-masing dengan menggunakan batas ukur OHM Meter x1. Kalau neon masih bagus maka masing-masing jika diukur akan menunjukkan angka sekitar 2-8 ohm. Kalau salah satu kutub / ujung ada yang putus / tidak menunjukkan angka maka berarti neon sudah rusak / putus. Cara mengakali jika neonnya yang putus silahkan baca di bagian bawah.
- Kalau neonnya bagus, berarti kerusakan ada di rangkaiannya.
Berikut ini beberapa komponen di rangkaian Lampu Hemat energi yang perlu di cek dan diganti kalau rusak :
Mengenai cara cek komponen jika belum tahu caranya silahkan baca di Posting Ini.- Elco Filter setelah dioda bridge, biasanya melembung, ganti dengan elco 10uF / 350-400 volt
- Resistor 2,2 – 10 ohm 2 buah ( yang terhubung ke kaki emitor transistor )
- Resistor 15 – 20 ohm 2 buah ( yang terhubung ke kaki basis transistor )
- Transistor type MJE 13003 : 2 buah
- Bila semua komponen itu bagus dan lampu masih mati, ganti saja kondensator tantalum 3,9nF – 4nF/1200volt, walaupun kelihatan tidak rusak. kondensator tersebut berfungsi sebagai starter lampu. (kondensator ini langsung terhubung ke salah satu kutub neon.
Jika Neonnya yang rusak, dan rangkaian Lampu Hemat Energi nya masih OK berikut ini triknya :
- Siapkan Neon biasa merk Philips 10-15 watt (harga 6-8 rb) untuk pengganti neon yang rusak.
- Hubungkan kedua kutub neon dengan rangkaian sesuai dengan gambar di bawah ini.
Semoga bermanfaat.
MEMASANG ANTENA PARABOLA
Sebetulnya
saya posting artikel ini dengan sedikit ragu-ragu antara ya dan tidak,
karena pengalaman saya masih sedikit tetang pemasangan antena parabola.
Sekitar 2 minggu sebelum postingan ini saya mencoba menambah lnb antena
parabola dirumah menjadi 4 n 1 (1 disk 4 lnb) sebelumnya baru 2 in 1 ( 1
disk 2 lnb). Saat itu saya dibantu oleh seorang teknisi kenalan saya
yang lumayan berpengalaman karena sering dapat order belanja dan
memasang antena parabola.
Tapi
kali ini saya ingin berbagi pengalaman untuk pemasangan lnb yang 2 in 1
karena relatif lebih mudah di banding 4 in 1. Sasaran kita adalah
satelit TELKOM 1 dan INDOSAT (PALAPA D/C). Jadi nantinya dua LNB
tersebut akan kita set pada fokus kedua satelit tersebut.
Langkah-langkah yang dilakukan :- Merakit disk tentunya yang kami rakit kebetulan disk solid 6 feed dengan label Venus ( untuk 4 in 1 kami sarankan memakai disk mesh dengan ukuran yang lebIh besar dari 6 feed)
- Memasang tiang fokus (stand fokus ada yang kaki 3 dan ada yang tunggal biasanya model lama)
- Memasang bracket atau dudukan LNB (kali ini 2 in 1 dan yang kami gunakan produk matrik.... lumayan lah kualitasnya dengan harga 65 rb sebiji dibanding merk T*N*K* )
- lihat gambar berikut.
- Pasanglah kedua LNB-F pada kedalaman 40 derajat dengan posisi menghadap timur atau barat (tapi kali ini saya menggunakan 38 derajat)
- Sambungkan LNB-F1 ke terminal LNB-A dan LNB-F2 ke terminal LNB-B dengan switch 0/22 Khz (biasa disebut diseq 2 in 1) dengan kabel jumper menggunakan konektor yang sesuai dengan terminal diseq tersebut. Kemudian sambungkan kabel dari receiver ke terminal pada switch atau diseq. (kabel yang kami gunakan merk Venus dan receiver matrix apple)
- Setelah terakit semua naikan parabola ke tiangnya ( tiang sebaiknya benar-benar tegak anda bisa cek dengan lot bisa dg benang dikasih bandul batu. Kemudian gantung batu tersebut, tiang harus sejajar benang)
- Program frekuensi siaran pada receiver pada Satelit PALAPA D/C(LNB-F1) dengan parameter 0/22 Khz = ON dan satelite TELKOM dengan parameter 0/22Khz = OFF. Ini bisa dilakukan setelah receiver terhubung dg TV. Buka menu dari receiver kita, pilih pengaturan program, lalu pilih pengaturan antena, kemudian anda rubah parameter2 tersebut sesuai ketentuan di atas.
- Cara mudah tracking : bawa receiver anda ke tetangga yang memiliki parabola kemudian hubungkan receiver baru anda dan gunakan untuk auto scan sehingga semua chanel tersimpan direceiver baru anda. Ini memudahkan kita dibandingkan harus seting chanel secara manual. Tapi ini bisa dilakukan bila kofigurasi LNB kita sama dalam arti LNB1 PALAPA, LNB2 TELKOM. Karena bisa saja kita membuat kofigurasi sendiri di luar konfigurasi LNB dan diseq standar tersebut. Tapi belum perlu rasanya saya bahas disini karena akan membuat semakin bingung bagi pemula.
- Kemudian hubungkan ke out diseq anda yang akan kita pointing ke arah kedua satelit tersebut.
- kemudian lakukan pointing atau mencari arah satelit yang tepat.
- Atur as elevasi menghadap utara selatan secara tepat (bisa dg panduan kompas)
- kemudian atur nut adjust elevasi (skrup pengatur elevasi sebesar 78derajat untuk sekitar pulau jawa atau anda lihat pada link berikut untuk masing-masing wilayah.
- Kita bisa menggunakan bantuan pesawat TV untuk pointing atau hanya receiver saja bagi yang sudah biasa.
- Selanjutnya kita pilih chanel yang termasuk kuat misalnya TV one pada palapa dan TRANS pada telkom 1.
- Kemudian atur arah disk dengan menggerakan arah barat atau timur sesuai arah satelit sehingga ditemukan sinyal keluar pada TV atau info sinyal dari receiver diperoleh sinyal terkuat dan chanel mau mengunci (lock). Arah antena parabola tetangga yang sudah terseting dengan benar bisa jadi panduan arah disk kita.
- Bila sudah kita dapat chanel tersebut baut-baut pengatur kencangkan sedikit-sedikit, kemudian mulai menepatkan arah disk dg speeling baut yang lebih kecil pada chanel yang agak lemah macam RCTI dan Global.
LYNGSAT
SATBEAMS
DISPOINTER
Mencoba Rangkaian Elektronika
Mencoba Rangkaian
Elektronika-Salah satu hal yang harus anda lakukan setelah selesai merakit
komponen menjadi sebuah rangkaian adalah mencobanya berfungsi atau tidak.Namun untuk menghindari kerusakan komponen karena salah sambung atau
salah pasang sebelumnya anda harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.Periksa sekali lagi sambungan kaki-kaki komponen apakah sudah tersambung sesuai dengan skema
rangkaian.
2.Periksa sumber
tegangan apakah besarnya sudah sesuai dengan yang dibutuhkan rangkaian
3.Pastikan
polaritasnya (positif/negatif) sudah benar jangan sampai terbalik.
4.Setelah sumber tenaga terhubung ke rangkaian perhatikan
apakah ada bau asap(biasanya komponen yang terbakar) ,apakah ada komponen yang
panas?Kalau anda menemukan segera lepaskan hubungan sumber tegangan dengan
rangkaian periksalah kemungkinan terjadi hubungan singkat dalam rangkaian.
5.Setelah sumber tegangan terhubung kerangkaian ,ukurlah
tegangan sumber tenaganya bila ada penurunan tegangan yang menyolok kemungkinan terjadi korstluiting dalam
rangkaian atau bisa juga karena ada komponen yang rusak.
Bila semua komponen dalam keadaan baik dan penyambungannya sesuai
dengan skema rangkaian biasanya rangkaian sudah dapat bekerja namun bila
rangkaian belum dapat bekerja kemungkinan
besar disebabkan karena penyolderan yang kurang sempurna silahkan perikas jalur
yang dicurigai dengan ohm meter.
Demikian informasi tentang Mencoba Rangkaian Elektronika semoga bermanfaat Selamat Mencoba!
Menguji Komponen Elektronika
Menguji komponen elektronika merupakan
langkah yang harus ditempuh ketika anda beniat akan merakit rangkaian
elektronika. Pengujian sebelum perakitan sangat penting karena komponen2
yang dirakit harus dalam keadaan baik semua.Setelah yakin komponen2nya
baik semua baru anda mulai merakit.Saya biasanya menggunakan alat
multimeter.Penjelasannya silahkan dibaca secara seksama dibawah ini.
1. Menguji Kondensator
Caranya adalah sbb:
1.1.Kondensator Elektrolit/Elco
a.Stel skala multimeter pada posisi Ohm meter
b.Stel jarum multimeter ke angka nol dengan menghubungkan dua colok merah dan hitam Putar adjusment untuk menyesuaikan.
c.Hubungkan colok merah dengan kaki
kondensator kutub negatif,colok hitam ke kaki positif kondensator.
Apabila jarum bergerak dan kembali ketempat semula berarti kondensator
tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti
posisi semula berarti rusak. Jika jarum bergerak tapi tidak kembali
berarti bocor.Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali berarti
putus.
1.2.Kondensator Non Polar
a.stel skala multimeter pada posisi ohm meter
b.stel jarum multimeter ke angka 0
c.Hubungkan colok ke masing2 kaki.Jika jarum diam berarti kondensator masih baik.Jika jarum bergerak berarti rusak.
1.3.Menguji variabel kondensator/Varco
Menguji variabel kondensator berbeda
dengan menguji kondensator elektrolit.Jika pada kondensator elektrolitt
yang diuji adalah tingkat kebocorannya maka pada variable kondensator
yang diuji adalah ada tidaknya hubungan singkat antara rotor dan
stator.Jika keduanya berhubungan maka tidak bisa digunakan karena
korsleting karena akan menimbulkan suara gemerisik pada radio. Caranya
mengujinya adalah sbb:
a.Stel saklar multimeter pada posisi Ohm meter.
b.Stel jarum keangka 0
c.Hubungkan colok merah dan colok hitam pada masing-masing kaki.
d.Putar rotornya. Apabila jarum tak
bergerak sama sekali berarti varco dalam keadaan baik. Jika
bergerak-gerak maka komponen ini terjadi kontak langsung/korsleting.
2.Mengji Resistor
2.1.Resistor Tetap
Kondisi resistor dapat diketahui dengan
mengukur hambatannya dengan multimeter.Jika nilai hambatan yang
ditunjukkan multimeter tidak sama dengan nilai yang terbaca melalui
warna resistor berarti resistor tersebut sudah rusak.Salah satu ciri
resistor yang sudah rusak antara lain bodinya hangus atau pecah.
2.2.Potensio/Variabel Resistor
a.Stel saklar multimeter pada posisi ohm meter.
b.Stel jarum keangka 0.
c.Hubungkan colok merah dikaki
tengah,colok merah dikaki 1 atau 3 sambil diputar sampai maximum.Apabila
jarum bergerak berarti potensio masih baik.Bila tidak bergerak berarti
rusak.
3.Menguji Dioda
Pada umumnya dioda akan rusak jika
mendapat arus maju yang terlalu besar atau tegangan balik yang terlalu
tinggi.cara mengujinya adalah sbb;
a.Stel Saklar pada posisi Ohmmeter,
b.Hubungkan colok merah dengan kaki
katoda dan colok hitam dengan kaki anoda.Jika jarum bergerak menunjuk
angka tertentu berarti dioda masih baik.
c.Kemudian pindahkan pencolok merah pada
kaki anoda dan colok hitam pada kaki katoda.Jika jarum diam berarti
dioda masih bagus.jika jarum bergerak berarti dioda tersebut rusak.
4.Menguji Transisitor.
Untuk menguji transistor anda harus bisa menentukan kaki transistor terlebih dahulu.
Caranya adalah sbb:
a.Stel saklar multimeter pada posisi Ohm meter.
b.Stel jarum keangka 0.
c.Untuk jenis PNP hubungkan colok merah
kekaki basis,kemudian secara bergantian colok hitam dihubungkan kekaki
kolektor dan emitor.Apabila keduanya menunjuk keangka tertentu berarti
transistor baik.Bila jarum tidak bergerak berarti transisitor rusak.
d.Untuk jenis NPN hubungkan colok hitam
kekaki basis,kemudian secara bergantian colok merah dihubungkan kekaki
kolektor dan emitor.Apabila keduanya menunjuk keangka tertentu berarti
transistor baik.Bila jarum tidak bergerak berarti transisitor rusak.
5.Menguji Transformator
Tips untuk anda saat membeli
transformator: ujilah ditempat anda membeli.Mintalah garansi apabila ada
masalah waktu dirakit bisa ditukar.Saya punya pengalaman membeli
transformator 5A waktu diuji ditoko ok tapi ketika dicoba dialiri
tegangan tiba tiba listrik mati sampai keluar asap,padahal rangkaiannya
sudah benar,untungnya bisa ditukar lagi.
Untuk menguji transformator caranya sbb:
a.Stel saklar pada posisi Ohm meter.
b.Stel jarum keangka 0
c.Hubungkan colok merah dengan salah
satu kaki di gulungan primer, colok hitam pada kaki yang lain di
gulungan primer. Bila jarum bergerak maka transformator dalam keadaan
baik.
d.Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-gerak maka transformator dalam keadaan baik. .
e.Letakkan colok merah ke salah satu
kaki di gulungan primer kemudian colok yang lain ke gulungan sekunder.
Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik,
f.Langkah terakhir, letakkan colok merah
atau ke salah satu kaki di gulungan primer atau sekunder kemudian colok
yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah. Apabila
jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik.
Sekarang anda sudah bisa Menguji Komponen Elektronika sendiri,silahkan dipraktekkan.
Tehnik Menyolder Yang Baik
Tehnik Menyolder Yang Baik
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang Tehnik Menyolder Yang Baik.Salah satu kemampuan yang wajib anda miliki dalam menekuni hobi elektronika adalah menyolder.Begitu pentingnya sehingga bisa dikatakan ujung tombak keberhasilan merakit rangkaian adalah menyolder.Agar mendapatkan hasil solderan yang bagus sering2lah anda berlatih.Ada salah satu cara untuk melatih kemampuan anda dalam menyolder,ingin mencoba? Begini caranya:
1.Siapkan kawat email ukuran sedang,bisa dibeli di tempat service dinamo.
2.Amplas permukaan kawat sampai halus.
3.Bentangkan kawat diantara 2 tiang.
4.Solder seluruh permukaan kawat.
5.Hasil solderan yang bagus adalah tertutupnya seluruh bagian secara merata dan terlihat licin/mengkilap.
Gimana?mudah kan!anda pasti bisa melakukannya.
Setelah bisa melewati tahap ini silahkan anda mencoba menyolder komponen.Anda bisa saja langsung merakit rangkaian sederhana misalnya lampu flip flop.Namun apabila anda belum menguasi cara merakit rangkaian anda bisa mencoba menyolder resistor di PCB yang sudah ada lubangnya.Sengaja dipilih resistor untuk latihan karena harganya murah.Silahkan anda bereksperimen untuk menghasilkan solderan yang bagus.
Anda sudah mencoba menyolder tapi hasilnya kurang memuaskan?bisa jadi solder yang anda miliki kurang maksimal atau caranya kurang tepat.Penjelasan dibawah ini mungkin bisa membantu.
1.Pemilihan solder.
Pilih daya solder antara 30-40 watt karena ada komponen yang tidak tahan panas yang berlebihan contohnya transistor dan IC.
Pengalaman saya walaupun memakai solder yang nggak mahal tidak pernah sampai membuat komponen rusak,jadi tergantung caranya.Besi solder/Tip solder juga mempengaruhi hasil solderan.Pilih yang runcing untuk hasil terbaik.Gunakan solder hanya untuk menyolder komponen saja,jangan digunakan untuk menyolder/melubangi plastik karena akan membuat timah susah menempel.
2.Tata cara menyolder.
-Pastikan besi solder dalam keadaan bersih,bila kotor bersihkan dengan sikat kawat.
-Bersihkan bagian yang akan disolder dengan amplas halus agar timah mudah melekat.
-Tempelkan ujung besi solder yang sudah panas pada kaki komponen yang akan disolder lalu tempelkan timahnya setelah cukup angkat timahnya menyusul soldernya.
-Hasil solderan yang bagus terlihat licin dan mengkilap
3.Urutan menyolder komponen.
Resistor-Kondensator-Transistor-IC.
4.Menguji solder.
Anda bisa menggunakan multimeter untuk menguji keaadan solder,caranya sbb;
-Stel saklar multimeter pada posisi ohm meter.
-Stel jarum keangka 0
-Hubungkan colok multimeter ke steker AC solder.Apabila jarum menunjuk angka tertentu berarti masih bagus.Apabila jarum diam berarti filamen solder putus.Apabila menunjuk angka 0 berarti ada hubungan singkat.
Ok mudah2an penjelasan saya mengenai Tehnik Menyolder Yang Baik bisa menambah wawasan anda!Apabila rekan2 blogger ada yang mau menambahkan ,Silahkan!Selamat menyolder!
mengukur tagangan ac
MENGUKUR TEGANGAN AC DENGAN MULTIMETER (part3)
Gunakan
alas kaki kering terbuat dari bahan isolator sebagai pengaman minimal
jika terjadi kejutan listrik. Ini perlu dilakukan bila dilakukan
pengukuran tegangan AC yang dianggap besar.
Sebelum melakukan pengukuran tegangan hendaknya kita sudah bisa
memperkirakan berapa besar tegangan yang akan diukur, ini digunakan
sebagai acuan menentukan Batas Ukur yang harus digunakan. Pemilihan batas ukur yang tepat hendaknya harus lebih tinggi dari tegangan yang diukur
contoh : untuk pengukuran tegangan PLN, diketahui jenis tegangan-nya adalah AC dan besar tegangan adalah 220 VAC, sehingga batas ukur yang harus digunakan adalah 250 atau 1000. Jika tidak diketahui nilai tegangan yang akan diukur, pilih batas ukur tertinggi.
contoh : untuk pengukuran tegangan PLN, diketahui jenis tegangan-nya adalah AC dan besar tegangan adalah 220 VAC, sehingga batas ukur yang harus digunakan adalah 250 atau 1000. Jika tidak diketahui nilai tegangan yang akan diukur, pilih batas ukur tertinggi.
- Colokan probe merah pada terminal (+), dan probe hitam pada terminal (-) pada multimeter.
- Menentukan Batas Ukur pengukuran. Karena tegangan PLN secara teori adalah 220VAC maka kita arahkan selektor pada bagian VAC dengan Batas Ukur 250 atau 1000 (ingat Batas Ukur dipilih lebih besar dari pada tegangan yang akan diukur). Untuk pembahasan kita kali ini kita akan menggunakan Batas Ukur 250.
- Dalam pengukuran tegangan AC posisi penempatan probe bisa bolak-balik.
- Hubungkan kedua ujung probe (colokan) multimeter masing-masing pada dua kutub jalur tegangan PLN misalnya stop kontak.
- Perhatikan saat melakukan pengukuran, jangan sampai ujung probe merah dan hitam saling bersentuhan, karena akan menyebabkan korsleting.
- Dari pengukuran tersebut diperoleh penunjukan jarum sebagai berikut.
- Cara menentukan pembacaan hasil ukur, rumus yang digunakan tidak berbeda saat kita menghitung hasil ukur tegangan DC.
BU = Batas Ukur
SM = Skala maksimum yang dipakai
JP = Jarum Penunjuk
VAC = Tegangan terukur
Pada
pengukuran kita di atas Batas Ukur yang digunakan adalah 250 Vc dan
Skala Maksimum yang digunakan 250, serta penunjukan jarum pada angka 200
lebih 4 kolom kecil yang mana masing kolom bernilai 5 sehingga bila
kita jumlah menunjuk angka 220. dari data tersebut maka diketahui
BU=250, SM=250 dan JP=220.sehingga tinggal kita masukan ke rumus diatas sbb:
Vac = (250/250) 220
Vac = 220
Vac = 220
Cara Mengukur Tegangan DC
Cara Mengukur Tegangan
DC-Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh para hobiist elektronika
yaitu mengukur tegangan DC.Seberapa pentingkah sehingga harus dikuasai?Sangat
Vital.Perlu anda ketahui sebagian besar peralatan elektronika menggunakan tegangan
DC Walaupun saat ini peralatan elektronika sudah terintegrasi dengan Power Suply yang mampu mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC namun pada dasarnya
yang dibutuhkan oleh rangakaian peralatan elektronika adalah tegangan
DC.Bekerja atau tidaknya suatu peralatan elektronika tergantung dari tegangan
yang masuk keperalatan tersebut kalau tegangannya sesuai otomatis
langsung bekerja Namun kalau tegangannya kurang atau lebih kemungkinan
peralatan tidak bisa bekerja bahkan kalau tegangannyaberlebihan bisa merusak komponen.Bagaimana Anda tahu
kalau tegangannya sudah sesuai dengan kebutuhan rangkaian? Tentu dengan mengukur
tegangan tersebut Bukan?Lalu bagaimana cara mengukur tegangan DC? Peralatan
yang digunakan adalah Multimeter(Digital/Analog) langkah-langkahnya sebagai
berikut.
Cara Mengukur tegangan Baterai atau Accu
Peralatan yang digunakan adalah Multimeter(Digital/Analog)
caranya sebagai berikut;
1.Perkirakan berapa besar tegangan yang hendak anda ukur
misalnya 12 volt.
2.Putar sakelar multimeter pada posisi diatas perkiraan yaitu DCV 50
3.Tempelkan colok merah
multimeter kepada Kutub positif Baterai/Accu dan Kabel hitam multimeter kepada
Kutub negatif baterai/accu.Ingat jangan sampai terbalik!
4.Jarum akan bergerak kekanan menunjuk angka tertentu.
Cara mengukur
Tegangan Power suply/Adaptor.
1.Perkirakan berapa besar tegangan yang hendak anda ukur
misalnya 12 volt
2.Putar sakelar multimeter pada posisi datas perkiraan yaitu
DCV 50
3.Tempelkan colok merah multimeter kepada keluaran positif (Biasanya
kabel merah) Colok hitam multimeter
kepada keluaran negatif(Biasanya kabel hitam).
4.Jarum akan bergerak kekanan menunjuk angka tertentu.
Cara Mengukur Tegangan Dalam Rangkaian.
Cara Mengukur tegangan dalam rangkaian agak sedikit berbeda
terutama jika rangkaian tersebut bagian
power suplynya menyatu dengan bagian lainnya misalnya pada Televisi,Mini compo,Hi-fi
sehingga memerlukan kemampuan dalam
membaca jalur rangkaian namun apabila rangkaian power suplynya terpisah misalnya
pada Amplifier akan lebih mudah mengukurnya karena biasanya dalam PCB nya
terdapat keterangan terminal positif maupun negative atau Ground.Apabila
tidak ada keterangan sama sekali patokannya adalah cari dulu jalur Groundnya biasanya jalurnya
paling tebal dan selalu berhubungna dengan kutub negatif dari
kondensator.Kemudian cari jalur positifnya cara termudah adalah mencari
kondensator kutub positif yang ukurannya
paling besar baik nilainya atau tegangan
kerjanya(Working Voltage) biasanya dekat dengan dioda penyearah.Setelah
keduanya ditemukan baru bisa diukur
tegangannya.Caranya sebagai berikut:
1.Perkirakan berapa besar tegangan yang hendak anda ukur
misalnya 24 volt
2.Putar sakelar multimeter pada posisi diatas perkiraan
yaitu DCV 50
3.Tempelkan colok merah
multimeter kepada jalur positif dan
Colok hitam multimeter kepada jalur
Ground.
4.Jarum akan bergerak kekanan menunjuk angka tertentu.Keselamatan kerja
- Dalam menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan kita harus memperhatikan manual book masing masing multimeter, yang dapat diringkas sebagai berikut : Pasanglah probe sesuai dengan kedudukannya. Probe berwarna merah dicolokkan pada terminal (+), dan probe berwarna hitam dicolokkan pada terminal com (-). Ada beberapa multimeter yang memiliki probe include dengan multimeternya sehingga tidak perlu susah-susah memasang. Jenis tegangan. Sebelum melakukan pengukuran kita harus mengetahui jenis tegangan apa yang akan kita ukur, apakah tegangan AC (alternating current) atau tegangan DC (direct current).
- Dengan mengetahui jenis tegangannya kita dapat menentukan penempatan selector pada bagian AC atau DC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC arahkan selektor pada bagian AC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan DC maka arahkanlah selektor pada bagian DC. Jika kita belum mengetahui jenis tegangannya, supaya aman dalam pengukuran hendaknya arahkan selektor pada bagian AC (karena tegangan DC sebenarnya bagian dari tegangan AC).
IV. Pengukuran arus dan tegangan DC dengan multimeter
- Pilih jangkah ukur dengan lebih besar dari dengan pembacaan yang masih dapat dilakukan.
- Sambungkan meter, yakinkan sambungan pada sisi yang benar. Meter Digital akan selamat pada penyambungan terbalik, tetapi meter analog mungkin menjadi rusak.
- Jika pembacaan melampaui skala : sesegera mungkin lepaskan dan pilih jangkah ukur yang lebih tinggi.
- Selalu melepas meter sebelum memindah jangkah ukur.
- Selalu periksa letak jangkah sebelum dihubungkan kerangkaian.
- Jangan membiarkan jangkah ukur pada pengukuran arus (kecuali saat pembacaan ukuran).
- Jangkah pengukur arus paling besar resiko kerusakannya karena berada pada resistansi rendah .
Cara mengukur tegangan :
Hubungkan hitam ujung (negatif -) ke 0V, normalnya terminal negatif batteray atau catu daya. merah ujung (positif +) titik dimana anda menginginkan mengukur tegangan.
Pembacaan skala analog :
Perhatikan penempatan sakelar jangkah ukur pilih skala yang sesuai. Untuk beberapa jangkah ukur anda perlu mengalikan atau membagi 10 atau 100 seperti ditunjukan pembacaan dibawah ini. Untuk jangkah ukur teganagn AC gunakan tanda merah sebab calibrasi skala sedikit geser.
Perhatikan penempatan sakelar jangkah ukur pilih skala yang sesuai. Untuk beberapa jangkah ukur anda perlu mengalikan atau membagi 10 atau 100 seperti ditunjukan pembacaan dibawah ini. Untuk jangkah ukur teganagn AC gunakan tanda merah sebab calibrasi skala sedikit geser.
Contoh pembacaan skala ditunjukan pada:
- Jangkah ukur DC 10V: 4.4V (baca langsung skala 0-10 )
- Jangkah ukur DC 50V: 22V (baca langsung skala 0-50 )
- Jangkah ukur DC 25mA : 11mA (baca 0-250 dan bagi dengan 10)
- Jangkah ukur AC 10V : 4.45V (gunakan skala merah, baca 0-10)
Rumus :
Cara menghitung :
Misalnya
Batas Ukur yang digunakan 10 VDC dengan Skala Maksimum 10 VDC dan jarum
diatas menunjuk pada angka 4 lebih 2 kolom kecil masing-masing kolom
kecil bernilai 0,2 karena antara angka 4 dan 5(tidak tertulis), terbagi
jadi (5 kolom kecil) Sehingga JP=4,4
VDC = (BU/SM)JP
=(10/10)4,4
nilai terukur=4,4VDC
Mengenal Listrik
Mengenal Listrik-Coba
Bayangkan apabila di daerah Anda belum
terjangkau Jaringan Listrik,Repot Bukan?Tak bisa dipungkiri listrik memang
menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.Selain digunakan untuk
penerangan listrik juga digunakan untuk sumber tenaga peralatan rumah tangga
yang sebagian besar menggunakan listrik misalnya Televisi,DVD Player,Speaker
Aktif,Blender,Rice Cooker,Pompa air dan lain-lain.Termasuk juga bidang Elektronika
sangat membutuhkan sekali Listrik .Bagaimana tidak?Untuk merakit dan Menguji
Rangkaian elektronika seperti Power supply,Amplifier dan lain-lain menggunakan
listrik.Oleh sebab itu jika anda ingin menekuni hobi elektronika Hal pertama
yang harus anda pelajari yaitu Tentang Lisrik jangan sampai ketika anda sedang
praktek kemudian ada masalah dengan Listrik Anda tidak bisa mengatasinya.
Nah…kali ini saya akan membahas tentang dasar-dasar kelistrikan
sebagai bekal untuk menekuni hobi elektronika.
1.Kegunaan.Tenaga
Listrik dapat dirubah menjadi tenaga Mekanik contohnya Kipas Angin,Pompa Air
kemudian Tenaga listrik bisa juga untuk memproses kimia contohnya pada
pengisisan Aki.Tenaga listrik bisa juga dirubah menjadi energi panas misalnya
Setrika,Solder,Rice Cooker kemudian Tenaga listrik bisa juga menimbulkan cahaya
misalnya Lampu dan yang terakhir Tenaga listrik digunakan sebagai sumber daya
didalam tehnik elektronika misalnya Televisi,Amplifier.
2.Sumber Arus Listrik.Sebuah
peralatan yang mampu menghasilkan arus listrik dinamakan Sumber Arus Listrik
yang terbagi berdasarkan peristiwanya,Diantaranya Listrik yang ditimbulkan
karena Induksi/Magnetik dan digerakkan tenaga mekanis misalnya Generator/Dinamo,Listrik
yang ditimbulkan karena proses kimia misalnya Aki,Baterai.Kemudian Listrik yang ditimbulkan karena cahaya misalnya solar
sel.
3.Penghantar Listrik.Untuk
mengalirkan arus listrik dari Sumbernya ke peralatan diperlukan penghantar
listrik Namun tidak semua benda dapat menghantarkan arus listrik.Oleh sebab itu
diperlukan pengetahuan tentang pembagian benda berdasarkan sifat penghantarnya yiatu:Konduktor,Resistor
dan Isolator.Konduktor dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik misalnya
besi,tembaga sedangkan Resistor sulit untuk menghantarkan arus listrik misalnya
Nikelin,arang dan yang terakhir Isolator sama sekali tidak bisa menghantarkan
arus listrik misalnya Kayu,Plastik.
4.Kuat arus,hambatan,tegangan
dan Daya listrik.Berbicara tentang
Listrik tak bisa lepas dari 4 istilah berikut ini: Kuat arus,Hambatan,tegangan
listrik dan Daya listrik.Besarnya kuat
arus listrik diukur dengan satuan Ampere.Kemudian besarnya hambatan listrik
diukur dengan satuan Ohm.Selanjutnya besarnya tegangan listrik diukur dengan
satuan Volt.Dan yang terakhir Daya listrik adalah Hasil kali tegangan dengan
kuat arusnya dengan satuan Watt.
5.Arus AC/DC.Arus
AC (Arus Bolak Balik) merupakan arus listrik yang mengalir dari kutub positif
ke kutub negative dan kemudian bertujkar arah dari kutub negatife kekutub
positif yang terjadi secara berulang-ulang Misalnya Listrik PLN.Sedangkan Arus
DC(Arus searah) hanya mengalir dari kutub positif ke negatif secara terus
menerus tanpa bertukar arah Misalnya Baterai,Aki.
5.Mencegah Bahaya
Listrik.Hobi Elektronika akan selalu berhubungan dengan listrik misalnya Menyolder atau Mencoba Rangkaian oleh sebab itu diperlukan Antisipasi agar tidak terjadi
hal-hal yang bisa membahayakan keselamatan jiwa.Berikut ini Tips untuk mencegah
bahaya listrik.
1.Hindari menumpuk stop kontak dalam satu sumber listrik.
2.Pakailah sekering
yang sesuai dengan Daya yang tersambung.
3.Jangan Biarkan ada kabel yang terkelupas atau terbuka.
4.Gunakan bahan instalasi seperti Kabel,Sakelar,Fitting yang
berkualitas minimal Berlabel SNI.
5.Selalu hati-hati dan tidak
ceroboh dalam menggunakan listrik jika perlu selalu menggunakan alas
kaki/Sandal kering ketika merakit/menyolder dan mencoba rangkaian.
6.Pastikan Instalasi listrik dirumah anda memiliki
Grund/Pentanahan yang Benar cirinya menggunakan instalasi 3 kabel(Biasanya
Merah/+,Hitam- dan Kuning Ground).Pernahkah anda memegang Lemari ES atau CPU
Komputer kesetrum?Hal tersebut disebabkan instalasi yang digunakan tidak menggunakan
3 kabel.
Cara Menggunakan Multimeter
CARA MENGGUNAKAN AVOMETER MULTIMETER MULTITESTER (part 1)
Sebelum kita menggunakanya alangkah baiknya bila kita mengenal panel, terminal, dan fasilitas yang dimiliki alat ukur elktronika ini.
I. BATAS UKUR (BU) pada Multimeter seperti berikut ini.
Batas Ukur merupakan Nilai maksimal yang bisa diukur oleh multimeter
- Paling kiri atas merupakan blok selektor DC Volt. Ini merupakan blok selektor yang harus kita pilih saat melakukan pengukuran tegangan DC. Perlu diingat Ini merupakan Batas Ukur (BU) yang harus kita perhatikan saat akan melakukan pengukuran. Bila diketahui perkiraan nilai tegangan yang akan diukur maka Batas Ukur yang harus dipilih harus berada diatas nilai perkiraan tersebut. Sebagai contoh bila kita akan mengukur tegangan pada suatu rangkaian yang memiliki nilai tertera pada PCB tersebut 9 volt DC maka kita boleh menggunakan batas ukur 10 volt DC.
- Paling kiri atas merupakan blok selektor AC Volt. Ini merupakan blok selektor yang harus kita pilih saat melakukan pengukuran tegangan AC. Demikian juga untuk pengukuran teganganAC Batas Ukur yang harus dipilih harus berada diatas nilai perkiraan tersebut tegangan AC tersebut. Contoh Bila akan mengukur tegangan Jala-jala PLN seperti kita ketahui nilai tegangan PLN berkisar antara 220 Volt AC maka harus dipilih batas ukur 250 volt AC.
- Bawah kanan tertulis satuan Ohm untuk mengukur resistansi, ini tidak terlalu kritik atau beresiko bila salah memilih selektor. Hanya akan berpengaruh pada ketelitian dan cara kita menghitung nilai resistansi terukur.
- Kiri bawah tertulis DC mA yang digunakan untuk mengukur Arus DC. Arus yang terukur maksimal 250 milli Ampere DC. penggunaan batasn ukur harus diatas nilai arus perkiraan yang ada pada rangkaian.
- Bila tidak diketahui perkiraan nilai tegangan gunakan batas ukur yang paling besar (bisa 1000 VoltDC atau 1000 VoltAC). Demikian juga untuk arus DC gunakan skala batas ukur tertinggi. Yang paling penting pada pengukuran arus dan tegangan DC polaritas colokan (probe) jangan terbalik. Kutup (-) terhubung colokan hitam dan (+) terhubung colokan merah.
- Bila dalam pengukuran terjadi kesalahan batas ukur ataupun polaritas colokan terbalik sebaiknya cepat-cepat kita tarik colokan dari titik ukur yang kita lakukan. Hal ini pada multimeter analog beresiko terhadap rusaknya alat ukur kita meskipun dalam multimeter terdapat sekring pengaman.
II. SKALA MAKSIMUM
Skala Maksimum (SM) merupakan batas nilai tertinggi pada panel meter.
- Pada Skala Maksimum paling atas merupakan skala yang dibaca saat mengukur resistansi. Perlu diingat bahwa penunjukan jarum pada simpangan paling ujung kanan merupakan nilai resistansi paling kecil. Sedang pada simpangan paling kiri untuk atau jarum (bergerak sedikit) mengindikasikan nilai resistansi paling besar. Karena nilai skala resistansi (ohm) paling kiri memiliki angka paling besar, sedangkan paling kanan nilainya nol.
- Pada gambar di bawah ini diperjelas untuk Skala Maksimum pengukuran arus, tegangan AC ataupun DC.
III. MENGUKUR RESISTANSI
- Letakan selektor atau batas ukur (BU) resistansi yang paling sesuai. Pilih batas ukur resistansi sehingga mendekati tengah skala. Sebagai contoh: dengan skala yang ditunjukkan dibawah dengan resistansi sekitar 50kohm pilih × 1kohm range.
- Hubungkan kedua ujung probe (colokan) jadi satu. Bila jarum belum bisa menunjuk skala pada titik nol putar ohm ADJ sampai jarum menunjukan nol (ingat skala 0 bagian kanan!). jika tidak dapat diatur ke titik nol maka batteray didalam meter perlu diganti.
3. Cara menghitung nilai resistansi yang terukur :
R = BU x JP
R = resistansi yang terukur (ohm)
BU = Batas Ukur yang digunakan
BU = Batas Ukur yang digunakan
JP = Penunjukan Jarum pada skala
sehingga pada contoh diatas dapat kita hitung resistansi yang terukur memiliki nilai :
BU = x 1K
JP = menunjuk pada angka 50 ohm
terhitung :
R = 1K x 50
R = 50K ohmCara Menggunakan Multimeter merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai jika Anda ingin belajar elektronika.Sebelumnya saya sudah berbagi informasi tentang Peralatan kerja Elektronika salah satunya Multimeter.Jika dibandingkan dengan peralatan lainnya multimeter merupakan peralatan yang paling penting dengan kata lain Multimeter itu tangan kanan bagi seorang teknisi elektronika.Bagaimana tidak dengan sebuah alat bisa membantu banyak pekerjaan dari menguji komponen yang akan dirakit,Mengukur Hambatan,Mengukur tegangan sampai mengukur Arus listrik.Perlu Anda ketahui pada prinsipnya pada prinsipnya sebuah multimeter memiliki 3 fungsi pokok yaitu: Ohmmeter untuk mengukur besaran hambatan listrik,Voltmeter untuk mengukur besaran tegangan listrik dan Amperemeter untuk mengukur arus listrik.
Mengingat begitu pentingnya kegunaan multimeter kali ini
saya akan berbagi informasi tentang Cara
Menggunakan Multimeter namun untuk mempersempit pembahasan saya hanya
membahas Multimeter Jenis Analog.Berikut ini tutorial selengkapnya:
Cara menggunakan Ohmmeter
Ohmmeter dapat dipergunakan untuk:
1.Mengukur besarnya nilai hambatan Resistor,caranya sebagai
berikut:
a.Putar sakelar pemilih pada posisi yang dikehendaki(Rx1/Rx10/Rx1k/Rx10k)
b.Colokkan kabel merah ke lubang positif dan kabel hitam
kelubang negatif multimeter.
c.Hubungkan colok kabel merah dan colok kabel hitam jarum
akan bergerak kekanan
d.Aturlah hingga jarum menunnjuk tepat angka nol dengan
memutar pengatur nol yang berada disebelah kanan.
e.Lepaskan kembali colok kabel merah dan hitam jarum akan kembali
keposisi semula.
f.Tempelkan colok merah di kaki resistor dan colok hitam
dikaki lainnya bisa dengan tanpa sentuhan tangan atau bisa juga dengan dipegang
dengan tangan dengan catatan hanya satu tangan jangan kedua tangan memegang
resistor.
g.Jarum akan menunjuk angka teretentu
HP=PJxBU
HP=Hasil Pengukuran
PJ=Penunjukkan Jarum
BU=Batas Ukur
2.Menguji Putus atau tidaknya sebuah penghantar.
Untuk menguji putus
atau tidaknya sebuah penghantar Misalnya Anda ingin menguji sebuah gulungan
kawat, kabel atau jalur PCB yang tipis caranya sebagai berikut:
a.Gunakan saklar pada posisi Rx1k
b.Tempelkan colok kabel merah pada salah satu ujung dan
colok hitam pada ujung lainnya.
c.Bila jarum bergerak kekanan berarti kawat tidak putus
sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti kawat putus.Jika multimeter
tersebut memiliki fitur Buzz anda bisa
menggunakan saklar pada posisi Buzz jika kedua colok ditempelkan keujung kabel
maka jika kawatnya tidak putus maka multimeter akan berbunyi.
3.Menguji Kondensator,Dioda ,Transistor dan
Transformator.Silahkan lihat Menguji Komponen.
Cara menggunakan
Voltmeter DC.
Cara menggunakan Voltmeter DC silahkan lihat Mengukur tegangan DC
Cara menggunakan
Voltmeter AC.
Menurut saya pada prakteknya sebenarnya jarang sekali
menggunakan Voltmeter AC karena
kebanyakan rangkaian elektronika menggunakan tegangan DC.Meskipun demikian
Voltmeter AC tetap dibutuhkan terutama
untuk para Teknisi Televisi misalnya
untuk mengukur tegangan powersuplynya.Voltmeter AC juga bisa digunakan untuk
mengukur tegangan AC listrik PLN atau Generator.Jika Listrik dirumah anda
stabil saya pikir tidak perlu diukur tegangannya.
Cara Menggunakan
Amperemeter.
Sama seperti Voltmeter AC
Amperemeter juga jarang digunakan.Amperemeter digunakan untuk mengukur
besarnya arus listrik DC yang mengalir pada rangkaian.Umumnya multimeter hanya
bisa mengukur arus listrik DC sampai 500 mA saja.
Tutorial Cara
menggunakan Multimeter diatas menurut saya tidak sulit untuk dikuasai
asalkan langsung dipraktekkan Mudah-mudahan bermanfaat!
Loudspeaker
.
Mengenal Loudspeaker-Coba
anda bayangkan memutar Dvd player tanpa ada suaranya?Sama saja bohong khan.
Hampir sebagian besar
peralatan elektronik membutuhkan komponen ini dari Televisi,Radio,Amplifier dan lain-lain.Nah …kali ini saya mencoba menjelaskan
apa sih loudspeaker itu?karena akan sangat berguna apabila suatu saat anda
membuat proyek elektronika audio.
Secara garis besar loudspeaker terdiri dari beberapa bagian
diantaranya:
1.Sebuah magnet tetap yang mempunyai gaya magnet sangat kuat
biasanya dibuat dari alnico(campuran dari alumunium,nikel dan cobalt.
2.Kumparan(moving coil) berupa gulungan kawat email yang
menempati ruang bebas pada celah magnet.
3.Kertas membran berbentuk kerucut.Diujung kerucut melekat
kumparan dimana kedua ujung kawat masing-masing dilekatkan pada kerucut dan
untuk saluran keluar disambungkan pada rangkanya dengan dilapisi isolator.
4.Rangka dari logam.
Sedangkan untuk ukurannya ada 3 macam ukuran,
1.Garis tengah kerucut diukur dengan satuan inch.Dipasaran
tersedia loudspeaker dari 2 inch,4
inch,8 inch,10 inch,12 inch ,15 inch.
2.Daya listrik yang dibutuhkan loudspeaker diukur dengan
satuan watt.
3.Impedansi loudspeaker diukur dengan satuan ohm.
Sebagai gambaran saya akan memberikan contoh apabila anda
suatu saat akan merakit speaker aktif dengan power 150 watt impedansi 8 ohm dan
anda menginginkan besarnya 8 inch maka kalau menginginkan suaranya bagus anda harus membeli loudspeaker yang sesuai
dengan kebutuhan.
Berdasarkan pemakaiannya loudspeaker dapat dibedakan atas;
1.Woofer untuk nada-nada rendah(Bass)
2.Medium untuk nada nada menengah
3.Tweeter untuk nada-nada tinggi
Untuk mengetahui loudspeaker masih baik atau sudah rusak
dapat anda ketahui dengan menggunakan batu baterai yaitu dengan cara menghubungkan
masing masing terminal loudspeaker(memakai kabel) dengan batu baterai coba anda gosok-gosokkan kabel penghubung
dengan kutub baterai apabila terdengar suara ‘KREK” berarti masih baik bila
tidak berarti loudspeaker sudah rusak.
Satu hal lagi ada sebuah alat yang biasa disebut head phone
atau kalau anda memiliki handphone biasa nya kalau mendengarkan musik
menggunakan head set sebenarnya termasuk loudspeaker juga hanya bentuknya saja
yang berbeda dan biasanya mempunyai impedansi jauh lebih tinggi dari
loudspeaker pada umumnya yaitu sekitar 800 ohm sampai bebrapa kilo ohm.
Demikian informasi tentang Mengenal Loudspeaker Semoga bermanfaat.
Peralatan servis
Berikut adalah peralatan servis bagi anda yang baru belajar elektronik,dan alat alat ini mutlak harus ada,diantaranya adalah:
1.AVO meter
Terdiri dari alat ukur Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter yang dijadikan satu. Ada dua jenis Multimeter yang biasa digunakan yaitu Multimeter Digital dan Multimeter Analog. Fungsi Multimeter adalah untuk:
- mengukur tegangan DC atau AC
- mengecek nilai resistor
- mengukur arus DC
- mengecek kondisi komponen seperti kapasitor, transistor, dioda, elco dll.
- mengecek hubungan/ koneksi. Untuk pemula lebih baik menggunakan Multimeter yang Analog saja.
2. Solder/ Patrifungsinya yaitu untuk melelehkan timah yang akan di gunakan untuk melekatkan komponen ke PCB
3.Timah
Berfungsi sebagai media penyambung antara kaki dengan kaki komponen,atau kaki komponen dengan PCB
4.Solder atraktor/solder suckerBerfungsi untuk menyedot timah pada waktu melepas komponen rusak dari PCB.
5.Tang cucutGunanya untuk memegang benda atau komponen saat perakitan
6.Tang potongGunanya adalah untuk memotong kabel atau kaki komponen setelah perakitan
7.Obeng plus minusBerrguna untuk melepas / mengencangkan skrup / baut dengan kepala + atau - . Pastikan memilih obeng yang ada daya magnetnya agar mudah dalam pengambilan dan pemasangan baut. Dan jika ada dana lebih, bisa membeli obeng dengan ukuran besar dan kecil.
8. Pinset
Fungsinya adalah untuk memegang kaki komponen saat perakitan.
8.Pisau cutter
Gunanya adalah untuk memotong dan mengupas kulit kabel,dan juga digunakan untuk membersihkan kaki komponen yang kotor saat penyolderan.
1.AVO meter
Terdiri dari alat ukur Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter yang dijadikan satu. Ada dua jenis Multimeter yang biasa digunakan yaitu Multimeter Digital dan Multimeter Analog. Fungsi Multimeter adalah untuk:
- mengukur tegangan DC atau AC
- mengecek nilai resistor
- mengukur arus DC
- mengecek kondisi komponen seperti kapasitor, transistor, dioda, elco dll.
- mengecek hubungan/ koneksi. Untuk pemula lebih baik menggunakan Multimeter yang Analog saja.
2. Solder/ Patrifungsinya yaitu untuk melelehkan timah yang akan di gunakan untuk melekatkan komponen ke PCB
3.Timah
Berfungsi sebagai media penyambung antara kaki dengan kaki komponen,atau kaki komponen dengan PCB
4.Solder atraktor/solder suckerBerfungsi untuk menyedot timah pada waktu melepas komponen rusak dari PCB.
5.Tang cucutGunanya untuk memegang benda atau komponen saat perakitan
6.Tang potongGunanya adalah untuk memotong kabel atau kaki komponen setelah perakitan
7.Obeng plus minusBerrguna untuk melepas / mengencangkan skrup / baut dengan kepala + atau - . Pastikan memilih obeng yang ada daya magnetnya agar mudah dalam pengambilan dan pemasangan baut. Dan jika ada dana lebih, bisa membeli obeng dengan ukuran besar dan kecil.
8. Pinset
Fungsinya adalah untuk memegang kaki komponen saat perakitan.
8.Pisau cutter
Gunanya adalah untuk memotong dan mengupas kulit kabel,dan juga digunakan untuk membersihkan kaki komponen yang kotor saat penyolderan.
Langganan:
Postingan (Atom)