Rabu, 19 Maret 2014

Cara Service Kipas Angin yang Tidak Berputar dan Berdengung

Artikel ini adalah kiriman dari teman kang Eko yg ada di Jakarta sana. Namanya bang Riko, Alhamdulillah bang Riko mau menyumbangkan ilmunya di blog kang Eko ini. Kali ini yg akan dibahas bang Riko adalah tentang cara servis kipas angin yang tidak mau muter. Berikut ulasan dari bang Riko….

Setelah mendapatkan servisan kipas angin minggu lalu, bang Riko mencoba berbagi ilmu diblognya kang Eko ini. Jika anda menjumpai kipas angin yang ngga bisa muter dan bahkan hanya berdengung / bergetar saja. Ngga usah buru2 membuangnya. Karena masih mungkin bisa anda perbaiki sendiri.

Sebenarnya kerusakan ini timbul dikarenakan oleh laher/bearing yang sudah aus. Sehingga mengakibatkan as kipas menyentuh liner kern.
Cara Service Kipas Angin yang Tidak Berputar dan Berdengung :
1. Bongkar kerangka kipas angin beserta baling balingnya. Serta buka baut yang mengikat kerangka gulungan/spul kipasangin secara perlahan dan hati2 jangan sampai kabel penghubung dengan gulungan terputus, karena akibatnya bisa fatal bila anda tidak bisa menemukan / menyambung kembali kabel yang putus.


2. Lepaskan bearing dari rumahnya, dan coba perhatikan apakah benar telah terjadi ke-ausan pada liner bearing tersebut jika benar, berarti bearing harus diganti. bearing ini banyak dijumpai di pasaran dan harganya pun relatif murah.




3. Setelah bearing diganti, sebelum kita menutup kembali (merakit kipas) tidak ada salahnya jika kita bersihkan semua kotoran yang menempel, caranya dengan menggunakan tiner atau bensin tapi jangan lupa sebelum dirakit harus kering dari bensin atau tiner. Yang paling utama adalah Bersihkan as kipas angin dengan kain yang bersih, kemudian berikan sedikit baby oil atau paslin (jangan terlalu banyak dan hanya asnya saja) yang terpenting permukaan as yang berhubungan langsung dengan laher/bearing terlumasi.
4. Setelah semuanya bersih dan dirangkai, kipas siap di coba.. hasilnya huftttttttt dingin bos..
Selamat mencoba semoga berhasil ya..

Cara Service DVD Player yang Sering No Disc / Macet


Kali ini Kang Eko akan membahas tentang Cara Service DVD Player yang Sering No Disc atau macet tidak bisa membaca VCD / DVD. Tulisan ini didasari dengan beberapa pertanyaan yang sering sekali Kang Eko dengar maupun baca di forum ataupun blog. Berikut ini beberapa pertanyaannya :
  • DVD Player bisa memutar lagu via Flashdisk, tetapi untuk memutar VCD/DVD tidak bisa dan seringnya muncul tulisan NO DISC, walaupun kadang-kadang bisa. Yang rusak apanya ya?
  • DVD Player saya, pada waktu awal memutar VCD/DVD bisa, tapi setelah 1/2 jam macet dan muncul tulisan NO DISC. DVD Player saya diamkan agak lama, trus saya coba lagi untuk memutar VCD bisa lagi tapi hanya bertahan 15 menit. Apanya ya ?
Penyebab masalah DVD Player yang Sering No Disc / Macet :
  • Kemungkinan 1 : Motor pemutar Disk rusak karena AS nya berkarat.
  • Kemungkinan 2 : Optiknya Rusak.
  • Kemungkinan 3 : Boardnya rusak di IC nya. Ini adalah kemungkinan terparah.
Langkah Cara Service DVD Player yang Sering No Disc / Macet :
Kemungkinan 1 : 
Cek DVD Player Anda mulai dari  yaitu motor pemutar disknya. Jika anda punya motor penggantinya, coba langsung ganti saja motornya. Harga Motor = 8-15 ribu. Tapi kalau anda tidak punya stok motor pengganti, Anda bisa mencoba trik berikut ini untuk memperbaiki motor pemutar disk yang rusak :
  1. Bisa juga mengatasi motor yang membuat NO DISC dengan menyemprotnya dengan cairan contact cleaner atau bisa juga dengan WD40 di bagian AS motor nya.
  2. Jika Cara no 1 tidak berhasil coba cara 3 – 6 berikut ini.
  3. Lepas 2 kabel tegangan motor pemutar disknya. Motor ini bekerja pada tegangan 5 volt DC.
  4. Hubungkan motor ini dengan tegangan 12 volt DC selama 1/2 – 1 menit. Ulangi sampai 3 kali, jika perlu balik + dan – nya agar motor berputar ke arah yang berlawanan.
  5. Trik di atas adalah untuk membersihkan karat di AS motornya. Tegangan diberikan lebih besar agar putaran lebih kencang dan mampu menghilangkan kotoran atau karat di AS motor.
  6. Cara ini 90% bisa mengatasi permasalahan motor pemutar disk anda yang rusak / macet yang mengakibatkan sering NO DISC.
Kemungkinan 2 :
Jika setelah motor diganti, DVD Player tetap NO DISC, coba ganti OPTIK nya. Harga Optik kisaran 80 ribu.
Kemungkinan 3 :
Jika setelah ganti motor dan Optik, DVD Player tetap NO DISC, kemungkinan terakhir adalah boardnya yang rusak di IC ataupun komponen lainnya (transistor atau elco)
Demikian Cara Service DVD Player yang Sering No Disc / Macet.
Semoga bermanfaat !

Cara Service Lampu Hemat Energi

Kali ini Kang Eko akan membahas tentang Cara Service Lampu Hemat Energi. Kang Eko pernah mendapat pertanyaan, gimana sih caranya service lampu hemat energi yang sudah mati ? Dan baru kali ini Kang Eko bisa menjawabnya langsung lewat posting di blog ekohasan ini agar bisa dilihat oleh lebih banyak pengunjung blog ekohasan ini.

Persiapan Alat Service Lampu Hemat Energi :
  1. Obeng Minus : untuk mencongkel casing lampu
  2. Solder.
  3. Timah / tenol
  4. Multitester / AVO Meter
  5. Kabel secukupnya.
Cara Service Lampu Hemat Energi :
  • Buka Casing Lampu Hemat Energi dengan mencongkelnya menggunakan obeng.
  • Lepas Neon dari rangkaiannya, kemudian test neon dengan menggunakan Multitester. Ada dua kutub pada neon, ukur masing-masing dengan menggunakan batas ukur OHM Meter x1. Kalau neon masih bagus maka masing-masing jika diukur akan menunjukkan angka sekitar 2-8 ohm. Kalau salah satu kutub / ujung  ada yang putus / tidak menunjukkan angka maka berarti neon sudah rusak / putus. Cara mengakali jika neonnya yang putus silahkan baca di bagian bawah.
  • Kalau neonnya bagus, berarti kerusakan ada di rangkaiannya.
Berikut ini beberapa komponen di rangkaian Lampu Hemat energi yang perlu di cek dan diganti kalau rusak :
Mengenai cara cek komponen jika belum tahu caranya silahkan baca di Posting Ini.
  1. Elco Filter setelah dioda bridge, biasanya melembung, ganti dengan elco 10uF / 350-400 volt
  2. Resistor 2,2 – 10 ohm 2 buah ( yang terhubung ke kaki emitor transistor )
  3. Resistor 15 – 20 ohm 2 buah ( yang terhubung ke kaki basis transistor )
  4. Transistor type MJE 13003 : 2 buah
  5. Bila semua komponen itu bagus dan lampu masih mati, ganti saja kondensator tantalum 3,9nF – 4nF/1200volt, walaupun kelihatan tidak rusak. kondensator tersebut berfungsi sebagai starter lampu. (kondensator ini langsung terhubung ke salah satu kutub neon.
Jika Neonnya yang rusak, dan rangkaian Lampu Hemat Energi nya masih OK berikut ini triknya :
  1. Siapkan Neon biasa merk Philips 10-15 watt (harga 6-8 rb) untuk pengganti neon yang rusak.
  2. Hubungkan kedua kutub neon dengan rangkaian sesuai dengan gambar di bawah ini.
Lampu Hemat Energi dengan neon yang sudah dimodifikasi lebih terang dibandingkan Lampu Hemat Energi yang harga 8 rb-an. Lumayan ngirit, daripada harus beli lampu baru yang harganya sekarang sekitar 30 rb-an.
Semoga bermanfaat.

MEMASANG ANTENA PARABOLA

Sebetulnya saya posting artikel ini dengan sedikit ragu-ragu antara ya dan tidak, karena pengalaman saya masih sedikit tetang pemasangan antena parabola. Sekitar 2 minggu sebelum postingan ini saya mencoba menambah lnb antena parabola dirumah menjadi 4 n 1 (1 disk 4 lnb) sebelumnya baru 2 in 1 ( 1 disk 2 lnb). Saat itu saya dibantu oleh seorang teknisi kenalan saya yang lumayan berpengalaman karena sering dapat order belanja dan memasang antena parabola.
Tapi kali ini saya ingin berbagi pengalaman untuk pemasangan lnb yang 2 in 1 karena relatif lebih mudah di banding 4 in 1. Sasaran kita adalah satelit TELKOM 1 dan INDOSAT (PALAPA D/C). Jadi nantinya dua LNB tersebut akan kita set pada fokus kedua satelit tersebut.
Langkah-langkah yang dilakukan :
  1. Merakit disk tentunya yang kami rakit kebetulan disk solid 6 feed dengan label Venus ( untuk 4 in 1 kami sarankan memakai disk mesh dengan ukuran yang lebIh besar dari 6 feed)
  2. Memasang tiang fokus (stand fokus ada yang kaki 3 dan ada yang tunggal biasanya model lama)
  3. Memasang bracket atau dudukan LNB (kali ini 2 in 1 dan yang kami gunakan produk matrik.... lumayan lah kualitasnya dengan harga 65 rb sebiji dibanding merk T*N*K* )
  4. lihat gambar berikut.

  • Pasanglah kedua LNB-F pada kedalaman 40 derajat dengan posisi menghadap timur atau barat (tapi kali ini saya menggunakan 38 derajat)

  • Sambungkan LNB-F1 ke terminal LNB-A dan LNB-F2 ke terminal LNB-B dengan switch 0/22 Khz (biasa disebut diseq 2 in 1) dengan kabel jumper menggunakan konektor yang sesuai dengan terminal diseq tersebut. Kemudian sambungkan kabel dari receiver ke terminal pada switch atau diseq. (kabel yang kami gunakan merk Venus dan receiver matrix apple)
  • Setelah terakit semua naikan parabola ke tiangnya ( tiang sebaiknya benar-benar tegak anda bisa cek dengan lot bisa dg benang dikasih bandul batu. Kemudian gantung batu tersebut, tiang harus sejajar benang)
  • Program frekuensi siaran pada receiver pada Satelit PALAPA D/C(LNB-F1) dengan parameter 0/22 Khz = ON dan satelite TELKOM dengan parameter 0/22Khz = OFF. Ini bisa dilakukan setelah receiver terhubung dg TV. Buka menu dari receiver kita, pilih pengaturan program, lalu pilih pengaturan antena, kemudian anda rubah parameter2 tersebut sesuai ketentuan di atas.
  • Cara mudah tracking : bawa receiver anda ke tetangga yang memiliki parabola kemudian hubungkan receiver baru anda dan gunakan untuk auto scan sehingga semua chanel tersimpan direceiver baru anda. Ini memudahkan kita dibandingkan harus seting chanel secara manual. Tapi ini bisa dilakukan bila kofigurasi LNB kita sama dalam arti LNB1 PALAPA, LNB2 TELKOM. Karena bisa saja kita membuat kofigurasi sendiri di luar konfigurasi LNB dan diseq standar tersebut. Tapi belum perlu rasanya saya bahas disini karena akan membuat semakin bingung bagi pemula.
  • Kemudian hubungkan ke out diseq anda yang akan kita pointing ke arah kedua satelit tersebut.
  • kemudian lakukan pointing atau mencari arah satelit yang tepat.
  • Atur as elevasi menghadap utara selatan secara tepat (bisa dg panduan kompas)
  • kemudian atur nut adjust elevasi (skrup pengatur elevasi sebesar 78derajat untuk sekitar pulau jawa atau anda lihat pada link berikut untuk masing-masing wilayah.
  • Kita bisa menggunakan bantuan pesawat TV untuk pointing atau hanya receiver saja bagi yang sudah biasa.
  • Selanjutnya kita pilih chanel yang termasuk kuat misalnya TV one pada palapa dan TRANS pada telkom 1.
  • Kemudian atur arah disk dengan menggerakan arah barat atau timur sesuai arah satelit sehingga ditemukan sinyal keluar pada TV atau info sinyal dari receiver diperoleh sinyal terkuat dan chanel mau mengunci (lock). Arah antena parabola tetangga yang sudah terseting dengan benar bisa jadi panduan arah disk kita.
  • Bila sudah kita dapat chanel tersebut baut-baut pengatur kencangkan sedikit-sedikit, kemudian mulai menepatkan arah disk dg speeling baut yang lebih kecil pada chanel yang agak lemah macam RCTI dan Global.
SIAPA BILANG SETTING PARABOLA SUSAH? YANG PASTI BUTUH TENAGA BUAT NAIK TURUN TANGGA..HE>HE>HE>>>Berikut saya sertakan link untuk membantu pointing kita menemukan satelit yang kita maksud..
LYNGSAT
SATBEAMS
DISPOINTER

Mencoba Rangkaian Elektronika

Mencoba Rangkaian Elektronika-Salah satu hal yang harus anda lakukan setelah selesai merakit komponen menjadi sebuah rangkaian adalah mencobanya berfungsi  atau tidak.Namun untuk menghindari  kerusakan komponen karena salah sambung atau salah pasang sebelumnya anda harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Mencoba Rangkaian Elektronika1.Periksa sekali lagi sambungan kaki-kaki komponen  apakah sudah tersambung sesuai dengan skema rangkaian.
2.Periksa sumber  tegangan apakah besarnya sudah sesuai dengan yang dibutuhkan rangkaian
3.Pastikan  polaritasnya (positif/negatif) sudah benar jangan sampai terbalik.
4.Setelah sumber tenaga terhubung ke rangkaian perhatikan apakah ada bau asap(biasanya komponen yang terbakar) ,apakah ada komponen yang panas?Kalau anda menemukan segera lepaskan hubungan sumber tegangan dengan rangkaian periksalah kemungkinan terjadi hubungan singkat dalam rangkaian.
5.Setelah sumber tegangan terhubung kerangkaian ,ukurlah tegangan sumber tenaganya bila ada penurunan tegangan yang menyolok  kemungkinan terjadi korstluiting dalam rangkaian atau bisa juga karena ada komponen yang rusak.
Bila semua komponen dalam keadaan baik dan penyambungannya sesuai dengan skema rangkaian biasanya rangkaian sudah dapat bekerja namun bila rangkaian belum dapat  bekerja kemungkinan besar disebabkan karena penyolderan yang kurang sempurna silahkan perikas jalur yang dicurigai dengan ohm meter.
Demikian informasi tentang Mencoba Rangkaian Elektronika semoga bermanfaat Selamat Mencoba!

Menguji Komponen Elektronika


Menguji komponen elektronika merupakan langkah yang harus ditempuh ketika anda beniat akan merakit rangkaian elektronika. Pengujian sebelum perakitan sangat penting karena komponen2 yang dirakit harus dalam keadaan baik semua.Setelah yakin komponen2nya baik semua baru anda mulai merakit.Saya biasanya menggunakan alat multimeter.Penjelasannya silahkan dibaca secara seksama dibawah ini.

1. Menguji Kondensator
Caranya adalah sbb:
1.1.Kondensator Elektrolit/Elco
a.Stel skala multimeter pada posisi  Ohm meter
b.Stel  jarum multimeter ke angka nol dengan menghubungkan dua colok merah dan hitam Putar adjusment untuk menyesuaikan.
c.Hubungkan colok merah dengan kaki kondensator kutub negatif,colok hitam ke kaki positif kondensator. Apabila  jarum bergerak dan kembali ketempat semula berarti kondensator tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti rusak. Jika  jarum bergerak tapi tidak kembali berarti bocor.Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali berarti putus.
1.2.Kondensator Non Polar
a.stel skala multimeter pada posisi ohm meter
b.stel jarum multimeter ke angka 0
c.Hubungkan colok ke masing2 kaki.Jika jarum diam berarti kondensator masih baik.Jika jarum bergerak berarti rusak.

1.3.Menguji variabel kondensator/Varco
Menguji variabel kondensator  berbeda dengan menguji kondensator elektrolit.Jika pada kondensator elektrolitt yang diuji adalah tingkat kebocorannya maka pada variable kondensator yang diuji adalah ada tidaknya hubungan singkat antara rotor dan stator.Jika keduanya berhubungan maka tidak bisa digunakan karena korsleting karena akan menimbulkan suara gemerisik pada radio. Caranya mengujinya adalah sbb:
a.Stel saklar multimeter pada posisi  Ohm meter.
b.Stel jarum keangka 0
c.Hubungkan colok merah dan colok  hitam pada masing-masing kaki.
d.Putar rotornya. Apabila jarum tak bergerak sama sekali berarti varco dalam keadaan baik. Jika bergerak-gerak maka komponen ini terjadi kontak langsung/korsleting.

2.Mengji Resistor
2.1.Resistor Tetap
Kondisi resistor dapat diketahui dengan mengukur hambatannya dengan multimeter.Jika nilai hambatan yang ditunjukkan multimeter tidak sama dengan nilai yang terbaca melalui warna resistor berarti resistor tersebut sudah rusak.Salah satu ciri resistor yang sudah rusak antara lain bodinya hangus atau pecah.
2.2.Potensio/Variabel Resistor
a.Stel saklar multimeter pada posisi ohm meter.
b.Stel jarum keangka 0.
c.Hubungkan colok merah dikaki tengah,colok merah dikaki 1 atau 3 sambil diputar sampai maximum.Apabila jarum bergerak berarti potensio masih baik.Bila tidak bergerak berarti rusak.
3.Menguji Dioda










Pada umumnya dioda akan rusak jika mendapat arus maju yang terlalu besar atau tegangan balik yang terlalu tinggi.cara mengujinya adalah sbb;
a.Stel Saklar pada posisi Ohmmeter,
b.Hubungkan colok merah dengan kaki katoda dan colok  hitam dengan kaki anoda.Jika jarum bergerak menunjuk angka tertentu berarti dioda masih baik.
c.Kemudian pindahkan pencolok merah pada kaki anoda dan colok  hitam pada kaki katoda.Jika jarum diam berarti dioda masih bagus.jika jarum bergerak berarti dioda tersebut rusak.

4.Menguji Transisitor.
Untuk menguji transistor anda harus bisa menentukan kaki transistor terlebih dahulu.
Caranya adalah sbb:
a.Stel saklar multimeter pada posisi Ohm meter.
b.Stel jarum keangka 0.
c.Untuk jenis PNP hubungkan colok merah kekaki basis,kemudian secara bergantian colok hitam dihubungkan kekaki kolektor dan emitor.Apabila keduanya menunjuk keangka tertentu berarti transistor baik.Bila jarum tidak bergerak berarti transisitor rusak.
d.Untuk jenis NPN hubungkan colok hitam kekaki basis,kemudian secara bergantian colok merah dihubungkan kekaki kolektor dan emitor.Apabila keduanya menunjuk keangka tertentu berarti transistor baik.Bila jarum tidak bergerak berarti transisitor rusak.

5.Menguji Transformator
Tips untuk anda saat membeli transformator: ujilah ditempat anda membeli.Mintalah garansi apabila ada masalah waktu dirakit bisa ditukar.Saya punya pengalaman membeli transformator 5A waktu diuji ditoko ok tapi ketika dicoba dialiri tegangan tiba tiba listrik mati sampai keluar asap,padahal rangkaiannya sudah benar,untungnya bisa ditukar lagi.
Untuk menguji transformator caranya sbb:
a.Stel saklar pada posisi Ohm meter.
b.Stel jarum keangka 0
c.Hubungkan colok merah dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok hitam pada kaki yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka transformator dalam keadaan baik.
d.Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-gerak maka transformator dalam keadaan baik. .
e.Letakkan colok merah  ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik,
f.Langkah terakhir, letakkan colok merah atau ke salah satu kaki di gulungan primer atau sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik.
Sekarang anda sudah bisa Menguji Komponen Elektronika sendiri,silahkan dipraktekkan.

Tehnik Menyolder Yang Baik

Tehnik Menyolder Yang Baik

      
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang Tehnik Menyolder Yang Baik.Salah satu kemampuan yang wajib anda miliki dalam menekuni hobi elektronika adalah menyolder.Begitu pentingnya sehingga bisa dikatakan ujung tombak keberhasilan merakit rangkaian adalah menyolder.Agar mendapatkan hasil solderan yang bagus sering2lah anda berlatih.Ada salah satu cara untuk melatih kemampuan anda dalam menyolder,ingin mencoba? Begini caranya:
1.Siapkan kawat email ukuran sedang,bisa dibeli di tempat service dinamo.
2.Amplas permukaan kawat sampai halus.
3.Bentangkan kawat diantara 2 tiang.
4.Solder seluruh permukaan kawat.
5.Hasil solderan yang bagus adalah tertutupnya seluruh bagian secara merata dan terlihat licin/mengkilap.
Gimana?mudah kan!anda pasti bisa melakukannya.
Setelah bisa melewati tahap ini silahkan anda mencoba menyolder komponen.Anda bisa saja langsung merakit rangkaian sederhana misalnya lampu flip flop.Namun apabila anda belum menguasi cara merakit rangkaian anda bisa mencoba menyolder resistor di PCB yang sudah ada lubangnya.Sengaja dipilih resistor untuk latihan karena harganya murah.Silahkan anda bereksperimen untuk menghasilkan solderan yang bagus.
         Anda sudah mencoba menyolder tapi hasilnya kurang memuaskan?bisa jadi solder yang anda miliki kurang maksimal atau caranya kurang tepat.Penjelasan dibawah ini mungkin bisa membantu.
1.Pemilihan solder.
   Pilih daya solder antara 30-40 watt karena ada komponen yang tidak tahan panas yang berlebihan contohnya transistor dan IC.
Pengalaman saya walaupun memakai solder yang nggak mahal tidak pernah sampai membuat komponen rusak,jadi tergantung caranya.Besi solder/Tip solder juga mempengaruhi hasil solderan.Pilih yang runcing untuk hasil terbaik.Gunakan solder hanya untuk menyolder komponen saja,jangan digunakan untuk menyolder/melubangi plastik karena akan membuat timah susah menempel.
2.Tata cara menyolder.
  -Pastikan besi solder dalam keadaan bersih,bila kotor bersihkan dengan sikat kawat.
  -Bersihkan bagian yang akan disolder dengan amplas halus agar timah mudah melekat.
  -Tempelkan ujung besi solder yang sudah panas pada kaki komponen yang akan disolder lalu tempelkan timahnya setelah cukup angkat timahnya menyusul soldernya.
  -Hasil solderan yang bagus terlihat licin dan mengkilap

 
3.Urutan menyolder komponen.
   Resistor-Kondensator-Transistor-IC.
4.Menguji solder.
   Anda bisa menggunakan multimeter untuk menguji keaadan solder,caranya sbb;
-Stel saklar multimeter pada posisi ohm meter.
-Stel jarum keangka 0
-Hubungkan colok multimeter ke steker AC solder.Apabila jarum menunjuk angka tertentu berarti masih bagus.Apabila jarum diam berarti filamen solder putus.Apabila menunjuk angka 0 berarti ada hubungan singkat.
     Ok mudah2an penjelasan saya mengenai Tehnik Menyolder Yang Baik bisa menambah wawasan anda!Apabila rekan2 blogger ada yang mau menambahkan ,Silahkan!Selamat menyolder!

mengukur tagangan ac

MENGUKUR TEGANGAN AC DENGAN MULTIMETER (part3)

V. MENGUKUR TEGANGAN AC
Gunakan alas kaki kering terbuat dari bahan isolator sebagai pengaman minimal jika terjadi kejutan listrik. Ini perlu dilakukan bila dilakukan pengukuran tegangan AC yang dianggap besar. Sebelum melakukan pengukuran tegangan hendaknya kita sudah bisa memperkirakan berapa besar tegangan yang akan diukur, ini digunakan sebagai acuan menentukan Batas Ukur yang harus digunakan. Pemilihan batas ukur yang tepat hendaknya harus lebih tinggi dari tegangan yang diukur
contoh
: untuk pengukuran tegangan PLN, diketahui jenis tegangan-nya adalah AC dan besar tegangan adalah 220 VAC, sehingga batas ukur yang harus digunakan adalah 250 atau 1000. Jika tidak diketahui nilai tegangan yang akan diukur, pilih batas ukur tertinggi.
  • Colokan probe merah pada terminal (+), dan probe hitam pada terminal (-) pada multimeter.
  • Menentukan Batas Ukur pengukuran. Karena tegangan PLN secara teori adalah 220VAC maka kita arahkan selektor pada bagian VAC dengan Batas Ukur 250 atau 1000 (ingat Batas Ukur dipilih lebih besar dari pada tegangan yang akan diukur). Untuk pembahasan kita kali ini kita akan menggunakan Batas Ukur 250.
  • Dalam pengukuran tegangan AC posisi penempatan probe bisa bolak-balik.
  • Hubungkan kedua ujung probe (colokan) multimeter masing-masing pada dua kutub jalur tegangan PLN misalnya stop kontak.

  • Perhatikan saat melakukan pengukuran, jangan sampai ujung probe merah dan hitam saling bersentuhan, karena akan menyebabkan korsleting.
  • Dari pengukuran tersebut diperoleh penunjukan jarum sebagai berikut.
  • Cara menentukan pembacaan hasil ukur, rumus yang digunakan tidak berbeda saat kita menghitung hasil ukur tegangan DC.
BU = Batas Ukur
SM = Skala maksimum yang dipakai
JP = Jarum Penunjuk
VAC = Tegangan terukur
Pada pengukuran kita di atas Batas Ukur yang digunakan adalah 250 Vc dan Skala Maksimum yang digunakan 250, serta penunjukan jarum pada angka 200 lebih 4 kolom kecil yang mana masing kolom bernilai 5 sehingga bila kita jumlah menunjuk angka 220. dari data tersebut maka diketahui BU=250, SM=250 dan JP=220.
sehingga tinggal kita masukan ke rumus diatas sbb:
Vac = (250/250) 220
Vac = 220
Untuk penerapan pengukuran yang lain kita lakukan hal yang sama misalnya output trafo step down yang merupakan tegangan AC. Untuk mengukurnya tentukan batas ukur terlebih dahulu dengan mengacu pekiraan nilai yang tertera pada trafo tersebut. Kemudian sentuhkan ujung probe multimeter ke masing-masing terminal outpu trafo yang akan diukur. Tentu saja terminal trafo primer trafo harus terhubung tengangan PLN.

Cara Mengukur Tegangan DC

Cara Mengukur Tegangan DC-Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh para hobiist elektronika yaitu mengukur tegangan DC.Seberapa pentingkah sehingga harus dikuasai?Sangat Vital.Perlu anda ketahui sebagian besar peralatan elektronika menggunakan tegangan DC Walaupun saat ini peralatan elektronika sudah terintegrasi dengan Power Suply yang mampu mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC namun pada dasarnya yang dibutuhkan oleh rangakaian peralatan elektronika adalah tegangan DC.Bekerja atau tidaknya suatu peralatan elektronika tergantung dari tegangan yang masuk keperalatan tersebut kalau tegangannya sesuai  otomatis  langsung bekerja Namun kalau tegangannya kurang atau lebih kemungkinan peralatan tidak bisa bekerja bahkan kalau tegangannyaberlebihan  bisa merusak komponen.Bagaimana Anda tahu kalau tegangannya sudah sesuai dengan kebutuhan rangkaian? Tentu dengan mengukur tegangan tersebut Bukan?Lalu bagaimana cara mengukur tegangan DC? Peralatan yang digunakan adalah Multimeter(Digital/Analog) langkah-langkahnya sebagai berikut.

Mengukur Tegangan

Cara Mengukur tegangan Baterai atau Accu
Peralatan yang digunakan adalah Multimeter(Digital/Analog) caranya sebagai berikut;
1.Perkirakan berapa besar tegangan yang hendak anda ukur misalnya 12 volt.
2.Putar sakelar multimeter  pada posisi diatas perkiraan yaitu DCV 50
3.Tempelkan colok  merah multimeter kepada Kutub positif Baterai/Accu dan Kabel hitam multimeter kepada Kutub negatif baterai/accu.Ingat jangan sampai terbalik!
4.Jarum akan bergerak kekanan menunjuk angka tertentu.
Cara mengukur Tegangan Power suply/Adaptor.
1.Perkirakan berapa besar tegangan yang hendak anda ukur misalnya 12 volt
2.Putar sakelar multimeter pada posisi datas perkiraan yaitu DCV 50
3.Tempelkan colok  merah multimeter kepada keluaran positif (Biasanya kabel merah) Colok hitam multimeter  kepada keluaran negatif(Biasanya kabel hitam).
4.Jarum akan bergerak kekanan menunjuk angka tertentu.

Cara Mengukur Tegangan Dalam Rangkaian.
Cara Mengukur tegangan dalam rangkaian agak sedikit berbeda terutama  jika rangkaian tersebut bagian power suplynya menyatu dengan bagian lainnya misalnya pada Televisi,Mini compo,Hi-fi  sehingga memerlukan kemampuan dalam membaca jalur rangkaian namun apabila rangkaian power suplynya terpisah misalnya pada Amplifier akan lebih mudah mengukurnya karena biasanya dalam PCB nya terdapat  keterangan  terminal positif maupun negative atau Ground.Apabila tidak ada keterangan sama sekali patokannya adalah  cari dulu jalur Groundnya biasanya jalurnya paling tebal dan selalu berhubungna dengan kutub negatif dari kondensator.Kemudian cari jalur positifnya cara termudah adalah mencari kondensator kutub positif yang  ukurannya paling besar baik nilainya atau tegangan  kerjanya(Working Voltage) biasanya dekat dengan dioda penyearah.Setelah keduanya  ditemukan baru bisa diukur tegangannya.Caranya sebagai berikut:
1.Perkirakan berapa besar tegangan yang hendak anda ukur misalnya 24 volt
2.Putar sakelar multimeter pada posisi diatas perkiraan yaitu DCV 50
3.Tempelkan colok  merah multimeter kepada jalur positif  dan Colok hitam multimeter  kepada jalur Ground.
4.Jarum akan bergerak kekanan menunjuk angka tertentu.


 Keselamatan kerja
  1. Dalam menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan kita harus memperhatikan manual book masing masing multimeter, yang dapat diringkas sebagai berikut : Pasanglah probe sesuai dengan kedudukannya. Probe berwarna merah dicolokkan pada terminal (+), dan probe berwarna hitam dicolokkan pada terminal com (-). Ada beberapa multimeter yang memiliki probe include dengan multimeternya sehingga tidak perlu susah-susah memasang. Jenis tegangan. Sebelum melakukan pengukuran kita harus mengetahui jenis tegangan apa yang akan kita ukur, apakah tegangan AC (alternating current) atau tegangan DC (direct current).
  2. Dengan mengetahui jenis tegangannya kita dapat menentukan penempatan selector pada bagian AC atau DC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC arahkan selektor pada bagian AC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan DC maka arahkanlah selektor pada bagian DC. Jika kita belum mengetahui jenis tegangannya, supaya aman dalam pengukuran hendaknya arahkan selektor pada bagian AC (karena tegangan DC sebenarnya bagian dari tegangan AC).
IV. Pengukuran arus dan tegangan DC dengan multimeter
  1. Pilih jangkah ukur dengan lebih besar dari dengan pembacaan yang masih dapat dilakukan.
  2. Sambungkan meter, yakinkan sambungan pada sisi yang benar. Meter Digital akan selamat pada penyambungan terbalik, tetapi meter analog mungkin menjadi rusak.
  3. Jika pembacaan melampaui skala : sesegera mungkin lepaskan dan pilih jangkah ukur yang lebih tinggi.
Multimeter sangat mudah rusak oleh perlakuan sembrono mohon diperhatikan hal ini:
  1. Selalu melepas meter sebelum memindah jangkah ukur.
  2. Selalu periksa letak jangkah sebelum dihubungkan kerangkaian.
  3. Jangan membiarkan jangkah ukur pada pengukuran arus (kecuali saat pembacaan ukuran).
  4. Jangkah pengukur arus paling besar resiko kerusakannya karena berada pada resistansi rendah .

Cara mengukur tegangan :
Hubungkan hitam ujung (negatif -) ke 0V, normalnya terminal negatif batteray atau catu daya. merah ujung (positif +) titik dimana anda menginginkan mengukur tegangan.
Pembacaan skala analog :
Perhatikan penempatan sakelar jangkah ukur pilih skala yang sesuai. Untuk beberapa jangkah ukur anda perlu mengalikan atau membagi 10 atau 100 seperti ditunjukan pembacaan dibawah ini. Untuk jangkah ukur teganagn AC gunakan tanda merah sebab calibrasi skala sedikit geser.
Contoh pembacaan skala ditunjukan pada:
  • Jangkah ukur DC 10V: 4.4V (baca langsung skala 0-10 )
  • Jangkah ukur DC 50V: 22V (baca langsung skala 0-50 )
  • Jangkah ukur DC 25mA : 11mA (baca 0-250 dan bagi dengan 10)
  • Jangkah ukur AC 10V : 4.45V (gunakan skala merah, baca 0-10)
Rumus :

VDC= Tegangan DC
BU = Batas Ukur
SM = Skala maksimum yang dipakai
JP = Jarum Penunjuk
Cara menghitung :
Misalnya Batas Ukur yang digunakan 10 VDC dengan Skala Maksimum 10 VDC dan jarum diatas menunjuk pada angka 4 lebih 2 kolom kecil masing-masing kolom kecil bernilai 0,2 karena antara angka 4 dan 5(tidak tertulis), terbagi jadi (5 kolom kecil) Sehingga JP=4,4
VDC = (BU/SM)JP

=(10/10)4,4

nilai terukur=4,4VDC

Mengenal Listrik

Mengenal Listrik-Coba  Bayangkan apabila di daerah Anda belum terjangkau Jaringan Listrik,Repot Bukan?Tak bisa dipungkiri listrik memang menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.Selain digunakan untuk penerangan listrik juga digunakan untuk sumber tenaga peralatan rumah tangga yang sebagian besar menggunakan listrik misalnya Televisi,DVD Player,Speaker Aktif,Blender,Rice Cooker,Pompa air dan lain-lain.Termasuk juga bidang Elektronika sangat membutuhkan sekali Listrik .Bagaimana tidak?Untuk merakit dan Menguji Rangkaian elektronika seperti Power supply,Amplifier dan lain-lain menggunakan listrik.Oleh sebab itu jika anda ingin menekuni hobi elektronika Hal pertama yang harus anda pelajari yaitu Tentang Lisrik jangan sampai ketika anda sedang praktek kemudian ada masalah dengan Listrik Anda tidak bisa mengatasinya.
Nah…kali ini saya akan membahas tentang dasar-dasar kelistrikan sebagai bekal untuk menekuni hobi elektronika.

Listrik
  
1.Kegunaan.Tenaga Listrik dapat dirubah menjadi tenaga Mekanik contohnya Kipas Angin,Pompa Air kemudian Tenaga listrik bisa juga untuk memproses kimia contohnya pada pengisisan Aki.Tenaga listrik bisa juga dirubah menjadi energi panas misalnya Setrika,Solder,Rice Cooker kemudian Tenaga listrik bisa juga menimbulkan cahaya misalnya Lampu dan yang terakhir Tenaga listrik digunakan sebagai sumber daya didalam tehnik elektronika misalnya Televisi,Amplifier.
2.Sumber Arus Listrik.Sebuah peralatan yang mampu menghasilkan arus listrik dinamakan Sumber Arus Listrik yang terbagi berdasarkan peristiwanya,Diantaranya Listrik yang ditimbulkan karena Induksi/Magnetik dan digerakkan tenaga mekanis misalnya Generator/Dinamo,Listrik yang ditimbulkan karena proses kimia misalnya Aki,Baterai.Kemudian Listrik  yang ditimbulkan karena cahaya misalnya solar sel.
3.Penghantar Listrik.Untuk mengalirkan arus listrik dari Sumbernya ke peralatan diperlukan penghantar listrik Namun tidak semua benda dapat menghantarkan arus listrik.Oleh sebab itu diperlukan pengetahuan tentang pembagian benda berdasarkan sifat penghantarnya yiatu:Konduktor,Resistor dan Isolator.Konduktor dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik misalnya besi,tembaga sedangkan Resistor sulit untuk menghantarkan arus listrik misalnya Nikelin,arang dan yang terakhir Isolator sama sekali tidak bisa menghantarkan arus listrik misalnya Kayu,Plastik.
4.Kuat arus,hambatan,tegangan dan  Daya listrik.Berbicara tentang Listrik tak bisa lepas dari 4 istilah berikut ini: Kuat arus,Hambatan,tegangan listrik dan  Daya listrik.Besarnya kuat arus listrik diukur dengan satuan Ampere.Kemudian besarnya hambatan listrik diukur dengan satuan Ohm.Selanjutnya besarnya tegangan listrik diukur dengan satuan Volt.Dan yang terakhir Daya listrik adalah Hasil kali tegangan dengan kuat arusnya dengan satuan Watt.
5.Arus AC/DC.Arus AC (Arus Bolak Balik) merupakan arus listrik yang mengalir dari kutub positif ke kutub negative dan kemudian bertujkar arah dari kutub negatife kekutub positif yang terjadi secara berulang-ulang Misalnya Listrik PLN.Sedangkan Arus DC(Arus searah) hanya mengalir dari kutub positif ke negatif secara terus menerus tanpa bertukar arah Misalnya Baterai,Aki.
5.Mencegah Bahaya Listrik.Hobi Elektronika akan selalu berhubungan dengan listrik misalnya Menyolder atau Mencoba Rangkaian oleh sebab itu diperlukan Antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang bisa membahayakan keselamatan jiwa.Berikut ini Tips untuk mencegah bahaya listrik.
1.Hindari menumpuk stop kontak dalam satu sumber listrik.
2.Pakailah  sekering yang sesuai dengan Daya yang tersambung.
3.Jangan Biarkan ada kabel yang terkelupas atau terbuka.
4.Gunakan bahan instalasi seperti Kabel,Sakelar,Fitting yang berkualitas  minimal Berlabel SNI.
5.Selalu hati-hati dan tidak  ceroboh dalam menggunakan listrik jika perlu selalu menggunakan alas kaki/Sandal kering ketika merakit/menyolder dan mencoba rangkaian.
6.Pastikan Instalasi listrik dirumah anda memiliki Grund/Pentanahan yang Benar cirinya menggunakan instalasi 3 kabel(Biasanya Merah/+,Hitam- dan Kuning Ground).Pernahkah anda memegang Lemari ES atau CPU Komputer kesetrum?Hal tersebut disebabkan instalasi yang digunakan tidak menggunakan 3 kabel.

Cara Menggunakan Multimeter


CARA MENGGUNAKAN AVOMETER MULTIMETER MULTITESTER (part 1)

Banyak sekali istilah yang digunakan untuk menyebut alat ini, ada yang menyebut Avometer karena merujuk kegunaanya dari satuan yang digunakan Ampere, Volt dan Ohm. Multimeter dari kata Multi (banyak) dan Meter (dikonotasikan sebagai alat ukur). Multitester dari kata Multi (banyak) dan tester (alat untuk menguji).
Sebelum kita menggunakanya alangkah baiknya bila kita mengenal panel, terminal, dan fasilitas yang dimiliki alat ukur elktronika ini.

I. BATAS UKUR (BU) pada Multimeter seperti berikut ini.
Batas Ukur merupakan Nilai maksimal yang bisa diukur oleh multimeter

  1. Paling kiri atas merupakan blok selektor DC Volt. Ini merupakan blok selektor yang harus kita pilih saat melakukan pengukuran tegangan DC. Perlu diingat Ini merupakan Batas Ukur (BU) yang harus kita perhatikan saat akan melakukan pengukuran. Bila diketahui perkiraan nilai tegangan yang akan diukur maka Batas Ukur yang harus dipilih harus berada diatas nilai perkiraan tersebut. Sebagai contoh bila kita akan mengukur tegangan pada suatu rangkaian yang memiliki nilai tertera pada PCB tersebut 9 volt DC maka kita boleh menggunakan batas ukur 10 volt DC.
  2. Paling kiri atas merupakan blok selektor AC Volt. Ini merupakan blok selektor yang harus kita pilih saat melakukan pengukuran tegangan AC. Demikian juga untuk pengukuran teganganAC Batas Ukur yang harus dipilih harus berada diatas nilai perkiraan tersebut tegangan AC tersebut. Contoh Bila akan mengukur tegangan Jala-jala PLN seperti kita ketahui nilai tegangan PLN berkisar antara 220 Volt AC maka harus dipilih batas ukur 250 volt AC.
  3. Bawah kanan tertulis satuan Ohm untuk mengukur resistansi, ini tidak terlalu kritik atau beresiko bila salah memilih selektor. Hanya akan berpengaruh pada ketelitian dan cara kita menghitung nilai resistansi terukur.
  4. Kiri bawah tertulis DC mA yang digunakan untuk mengukur Arus DC. Arus yang terukur maksimal 250 milli Ampere DC. penggunaan batasn ukur harus diatas nilai arus perkiraan yang ada pada rangkaian.
  5. Bila tidak diketahui perkiraan nilai tegangan gunakan batas ukur yang paling besar (bisa 1000 VoltDC atau 1000 VoltAC). Demikian juga untuk arus DC gunakan skala batas ukur tertinggi. Yang paling penting pada pengukuran arus dan tegangan DC polaritas colokan (probe) jangan terbalik. Kutup (-) terhubung colokan hitam dan (+) terhubung colokan merah.
  6. Bila dalam pengukuran terjadi kesalahan batas ukur ataupun polaritas colokan terbalik sebaiknya cepat-cepat kita tarik colokan dari titik ukur yang kita lakukan. Hal ini pada multimeter analog beresiko terhadap rusaknya alat ukur kita meskipun dalam multimeter terdapat sekring pengaman.

II. SKALA MAKSIMUM
Skala Maksimum (SM) merupakan batas nilai tertinggi pada panel meter.
  1. Pada Skala Maksimum paling atas merupakan skala yang dibaca saat mengukur resistansi. Perlu diingat bahwa penunjukan jarum pada simpangan paling ujung kanan merupakan nilai resistansi paling kecil. Sedang pada simpangan paling kiri untuk atau jarum (bergerak sedikit) mengindikasikan nilai resistansi paling besar. Karena nilai skala resistansi (ohm) paling kiri memiliki angka paling besar, sedangkan paling kanan nilainya nol.
  2. Pada gambar di bawah ini diperjelas untuk Skala Maksimum pengukuran arus, tegangan AC ataupun DC.
Pada gambar diatas ada tiga nilai yang umumnya dipakai pada multimeter analog yaitu skala maksimum 10, 50, dan 250.

III. MENGUKUR RESISTANSI
  1. Letakan selektor atau batas ukur (BU) resistansi yang paling sesuai. Pilih batas ukur resistansi sehingga mendekati tengah skala. Sebagai contoh: dengan skala yang ditunjukkan dibawah dengan resistansi sekitar 50kohm pilih × 1kohm range.
  2. Hubungkan kedua ujung probe (colokan) jadi satu. Bila jarum belum bisa menunjuk skala pada titik nol putar ohm ADJ sampai jarum menunjukan nol (ingat skala 0 bagian kanan!). jika tidak dapat diatur ke titik nol maka batteray didalam meter perlu diganti.
3. Cara menghitung nilai resistansi yang terukur :
R = BU x JP
R = resistansi yang terukur (ohm)
BU
= Batas Ukur yang digunakan
JP = Penunjukan Jarum pada skala
sehingga pada contoh diatas dapat kita hitung resistansi yang terukur memiliki nilai :
BU = x 1K
JP = menunjuk pada angka 50 ohm
terhitung :
R = 1K x 50
R = 50K ohm

Cara Menggunakan Multimeter merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai jika Anda ingin belajar elektronika.Sebelumnya saya sudah berbagi informasi tentang Peralatan kerja Elektronika salah satunya Multimeter.Jika dibandingkan dengan peralatan lainnya multimeter merupakan peralatan yang paling penting dengan kata lain Multimeter itu tangan kanan bagi seorang teknisi elektronika.Bagaimana tidak dengan sebuah alat bisa membantu banyak pekerjaan dari menguji komponen yang akan dirakit,Mengukur Hambatan,Mengukur tegangan sampai mengukur Arus listrik.Perlu Anda ketahui pada prinsipnya pada prinsipnya sebuah multimeter memiliki 3 fungsi pokok yaitu: Ohmmeter untuk mengukur besaran hambatan listrik,Voltmeter untuk mengukur besaran tegangan listrik dan Amperemeter untuk mengukur arus listrik.
Mengingat begitu pentingnya kegunaan multimeter kali ini saya akan berbagi informasi tentang Cara Menggunakan Multimeter namun untuk mempersempit pembahasan saya hanya membahas Multimeter Jenis Analog.Berikut ini tutorial selengkapnya:

Multimeter
Cara menggunakan Ohmmeter
Ohmmeter dapat dipergunakan untuk:
1.Mengukur besarnya nilai hambatan Resistor,caranya sebagai berikut:
a.Putar sakelar pemilih pada posisi yang dikehendaki(Rx1/Rx10/Rx1k/Rx10k)
b.Colokkan kabel merah ke lubang positif dan kabel hitam kelubang negatif multimeter.
c.Hubungkan colok kabel merah dan colok kabel hitam jarum akan bergerak kekanan
d.Aturlah hingga jarum menunnjuk tepat angka nol dengan memutar pengatur nol yang berada disebelah kanan.
e.Lepaskan kembali colok kabel merah dan hitam jarum akan kembali keposisi semula.
f.Tempelkan colok merah di kaki resistor dan colok hitam dikaki lainnya bisa dengan tanpa sentuhan tangan atau bisa juga dengan dipegang dengan tangan dengan catatan hanya satu tangan jangan kedua tangan memegang resistor.
g.Jarum akan menunjuk angka teretentu
HP=PJxBU
HP=Hasil Pengukuran
PJ=Penunjukkan Jarum
BU=Batas Ukur
2.Menguji Putus atau tidaknya sebuah penghantar.
Untuk menguji  putus atau tidaknya sebuah penghantar Misalnya Anda ingin menguji sebuah gulungan kawat, kabel atau jalur PCB yang tipis caranya sebagai berikut:
a.Gunakan saklar pada posisi Rx1k
b.Tempelkan colok kabel merah pada salah satu ujung dan colok hitam pada ujung lainnya.
c.Bila jarum bergerak kekanan berarti kawat tidak putus sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti kawat putus.Jika multimeter tersebut memiliki fitur Buzz  anda bisa menggunakan saklar pada posisi Buzz jika kedua colok ditempelkan keujung kabel maka jika kawatnya tidak putus maka multimeter akan berbunyi.
3.Menguji Kondensator,Dioda ,Transistor dan Transformator.Silahkan lihat Menguji Komponen.
Cara menggunakan Voltmeter DC.
Cara menggunakan Voltmeter DC silahkan lihat Mengukur tegangan DC
Cara menggunakan Voltmeter AC.
Menurut saya pada prakteknya sebenarnya jarang sekali menggunakan Voltmeter AC  karena kebanyakan rangkaian elektronika menggunakan tegangan DC.Meskipun demikian Voltmeter  AC tetap dibutuhkan terutama untuk para Teknisi Televisi  misalnya untuk mengukur tegangan powersuplynya.Voltmeter AC juga bisa digunakan untuk mengukur tegangan AC listrik PLN atau Generator.Jika Listrik dirumah anda stabil saya pikir tidak perlu diukur tegangannya.
Cara Menggunakan Amperemeter.
Sama seperti Voltmeter AC  Amperemeter juga jarang digunakan.Amperemeter digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik DC yang mengalir pada rangkaian.Umumnya multimeter hanya bisa mengukur arus listrik DC sampai 500 mA saja.
Tutorial Cara menggunakan Multimeter diatas menurut saya tidak sulit untuk dikuasai asalkan langsung dipraktekkan Mudah-mudahan bermanfaat!

Loudspeaker

.
Loudspeaker
Mengenal Loudspeaker-Coba anda bayangkan memutar Dvd player tanpa ada suaranya?Sama saja bohong khan.
Hampir  sebagian besar peralatan elektronik membutuhkan komponen ini dari Televisi,Radio,Amplifier  dan lain-lain.Nah …kali ini saya mencoba menjelaskan apa sih loudspeaker itu?karena akan sangat berguna apabila suatu saat anda membuat proyek elektronika audio.
Secara garis besar loudspeaker terdiri dari beberapa bagian diantaranya:
1.Sebuah magnet tetap yang mempunyai gaya magnet sangat kuat biasanya dibuat dari alnico(campuran dari alumunium,nikel dan cobalt.
2.Kumparan(moving coil) berupa gulungan kawat email yang menempati ruang bebas pada celah magnet.
3.Kertas membran berbentuk kerucut.Diujung kerucut melekat kumparan dimana kedua ujung kawat masing-masing dilekatkan pada kerucut dan untuk saluran keluar disambungkan pada rangkanya dengan dilapisi isolator.
4.Rangka dari logam.
Sedangkan untuk ukurannya ada 3 macam ukuran,
1.Garis tengah kerucut diukur dengan satuan inch.Dipasaran tersedia loudspeaker dari  2 inch,4 inch,8 inch,10 inch,12 inch ,15 inch.
2.Daya listrik yang dibutuhkan loudspeaker diukur dengan satuan watt.
3.Impedansi loudspeaker diukur dengan satuan ohm.
Sebagai gambaran saya akan memberikan contoh apabila anda suatu saat akan merakit speaker aktif dengan power 150 watt impedansi 8 ohm dan anda menginginkan besarnya 8 inch maka kalau menginginkan suaranya bagus  anda harus membeli loudspeaker yang sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan pemakaiannya loudspeaker dapat dibedakan atas;
1.Woofer untuk nada-nada rendah(Bass)
2.Medium untuk nada nada menengah
3.Tweeter untuk nada-nada tinggi
Untuk mengetahui loudspeaker masih baik atau sudah rusak dapat anda ketahui dengan menggunakan batu baterai yaitu dengan cara menghubungkan masing masing terminal loudspeaker(memakai kabel) dengan batu baterai  coba anda gosok-gosokkan kabel penghubung dengan kutub baterai apabila terdengar suara ‘KREK” berarti masih baik bila tidak berarti loudspeaker sudah rusak.
Satu hal lagi ada sebuah alat yang biasa disebut head phone atau kalau anda memiliki handphone biasa nya kalau mendengarkan musik menggunakan head set sebenarnya termasuk loudspeaker juga hanya bentuknya saja yang berbeda dan biasanya mempunyai impedansi jauh lebih tinggi dari loudspeaker pada umumnya yaitu sekitar 800 ohm sampai bebrapa kilo ohm.
Demikian informasi tentang Mengenal Loudspeaker Semoga bermanfaat.

Peralatan servis

Berikut adalah peralatan servis bagi anda yang baru belajar elektronik,dan alat alat ini mutlak harus ada,diantaranya adalah:
1.AVO meter
Terdiri dari alat ukur Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter yang dijadikan satu. Ada dua jenis Multimeter yang biasa digunakan yaitu Multimeter Digital dan Multimeter Analog. Fungsi Multimeter adalah untuk:
- mengukur tegangan DC atau AC
- mengecek nilai resistor
- mengukur arus DC
- mengecek kondisi komponen seperti kapasitor, transistor, dioda, elco dll.
- mengecek hubungan/ koneksi. Untuk pemula lebih baik menggunakan Multimeter yang Analog saja.
2. Solder/ Patrifungsinya yaitu untuk melelehkan timah yang akan di gunakan untuk melekatkan komponen ke PCB
3.Timah
Berfungsi sebagai media penyambung antara kaki dengan kaki komponen,atau kaki komponen dengan PCB
4.Solder atraktor/solder suckerBerfungsi untuk menyedot timah pada waktu melepas komponen rusak dari PCB.
5.Tang cucutGunanya untuk memegang benda atau komponen saat perakitan
6.Tang potongGunanya adalah untuk memotong kabel atau kaki komponen setelah perakitan
7.Obeng plus minusBerrguna untuk melepas / mengencangkan skrup / baut dengan kepala + atau - . Pastikan memilih obeng yang ada daya magnetnya agar mudah dalam pengambilan dan pemasangan baut. Dan jika ada dana lebih, bisa membeli obeng dengan ukuran besar dan kecil.
8. Pinset
Fungsinya adalah untuk memegang kaki komponen saat perakitan.
8.Pisau cutter
Gunanya adalah untuk memotong dan mengupas kulit kabel,dan juga digunakan untuk membersihkan kaki komponen yang kotor saat penyolderan.